Pernah Terpapar Corona dan Kini Sembuh, Sandiaga Uno Lakukan Donor Plasma Kovalesen untuk Pasien Covid-19

- 27 Januari 2021, 18:43 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno  melakukan donor plasma kovalesen di Kantor Palang Merah Indonesia (PMI), Jakarta Pusat.*
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno melakukan donor plasma kovalesen di Kantor Palang Merah Indonesia (PMI), Jakarta Pusat.* /kemenparekraf.go.id

PR CIREBON - Beberapa minggu lalu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno sempat dikabarkan positif Covid-19 dan kini sudah dinyatakan sembuh.

Semakin maraknya promosi tentang donor plasma kovalesen, akhirnya Sandiaga Uno turut andil.

Sandiaga Uno melakukan donor plasma kovalesen di Kantor Palang Merah Indonesia (PMI), Jakarta Pusat pada 27 Januari 2021.

Baca Juga: Kasus Corona di Indonesia Lampaui Angka 1 Juta, Mardani Ali Sera: Warning Keras Bagi Penanganan Covid-19

Diketahui, plasma konvalesen dapat menjadi terapi pendamping bagi pasien Covid-19 yang dinilai bermanfaat untuk menyembuhkan pasien Covid-19.

Plasma kovalesen merupakan plasma yang berasal dari sel darah penderita Covid-19 sudah sembuh (penyintas), yang nantinya akan membentuk antibodi.

Sebelum melakukan donor plasma kovalesen, Sandiaga Uno terlebih dahulu menjalani rutinitasnya disaat pagi, yaitu jogging dari kediamannya menuju kantor PMI yang berada di Kawasan Kramat, Jakarta Pusat.

Baca Juga: Komjen Pol Listyo Sigit Jadi Kapolri, Ketua Fraksi PKS Ungkap 4 Syarat Keadilan Hukum Terwujud di Tangan Polri

“Hari ini saya mendapat kesempatan untuk mendonorkan plasma konvalesen. Proses yang dilakukan berbeda dengan donor darah biasa," ungkapnya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Kemenparekraf.

Lebih lanjut, Sandiaga menjelaskan bahwa sistem donor plasma kovalesen berbeda dengan donor darah biasa, karena terdapat proses sentrifugasi.

"Donor darah biasa memakan waktu yang lebih singkat, sedangkan donor plasma konvalesen memerlukan waktu lebih lama karena terdapat proses sentrifugasi," jelasnya.

Baca Juga: Resmi Dilantik Jadi Kapolri yang Baru, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo Persiapkan 4 Bidang Transformasi

"Dimana, pengambilan plasma dilakukan sebanyak tiga kali tiap 10 menit dan setiap 10 menit itu ada rasa sensasi dingin, karena darahnya dikembalikan lagi ke dalam tubuh," lanjut jelas Sandiaga Uno.

Menurut Sandiaga, sebagai pendonor plasma kovalesen ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi, seperti kadar titer antibodi yang cukup tinggi berdasarkan hasil uji netralisasi.

Selain itu,  pendonor juga harus memenuhi berbagai syarat lain seperti pernah terkonfirmasi positif Covid-19, mendapatkan surat keterangan sehat dari rumah sakit, bebas dari infeksi virus Corona atau telah sembuh sekurang-kurangnya 14 hari.

Baca Juga: Resmi Menjabat Kapolri, Ini Pernyataan Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo saat Dilantik

Berdasarkan data dari Palang Merah Indonesia (PMI), pada Januari 2021 dari 703.464 orang yang sudah sembuh dari Covid-19 hanya satu persen saja yang baru menjadi pendonor plasma kovalesen.

“Untuk itu, kita harapkan para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif serta penyintas Covid-19 yang memenuhi syarat tentunya, agar dapat menyumbangkan atau mendonorkan plasma konvalesen kepada pasien terkonfirmasi positif Covid-19,” papar Sandiaga.

“Dan perjuangan kita untuk mengatasi pandemi ini dengan protokol 3M harus terus digalakkan,” pungkasnya.

Hingga saat ini terdapat 29 unit transfusi darah (UTD) PMI yang bisa melakukan donor plasma kovalesen dari penyintas Covid-19.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Kemenparekraf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x