Menlu Retno Marsudi Larang WNA Masuk Indonesia, Prof Zubairi: Jangan Ada yang Diistimewakan

30 Desember 2020, 09:20 WIB
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pengurus Besar IDI (Satgas Covid-19 PB IDI), Profesor Zubairi Djoerban komentari keputusan Menlu Retno Marsudi.* /Twitter.com/@ProfesorZubairi

PR CIREBON – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi baru mengeluarkan kebijakan untuk melarang Warga Negara Asing (WNA) memasuki wilayah Indonesia.

Keputusan ini diumumkan Menlu Retno Marsudi pada Senin, 28 Desember 2020 lalu.

Kebijakan tersebut diambli Menlu Retno Marsudi guna merespon dan mencegah soal datangnya varian baru Covid-19 yang bermutasi dan mengancam negara.

Baca Juga: Peraturan PSBB Transis Jakarta Diubah, Berikut Aturan di 4 Area yang Dibuat Pemprov DKI Jakarta

Sebab, varian baru Covid-19 memiliki penyebaran yang lebih cepat.

Namun, kebijakan tersebut dikecualikan bagi pejabat sekelas Menteri.

Artinya seorang pejabat diizinkan memasuki wilayah Indonesia.

Baca Juga: Sentil Refly Harun Soal Kasus Mimpi Haikal Hassan, Husin Shihab: Profesor Hukum Saja Nggak Ngerti

Menanggapi hal tersebut, Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pengurus Besar IDI (Satgas Covid-19 PB IDI), Profesor Zubairi Djoerban mengatakan bahwa seharusnya tidak ada yang diistimewakan.

Saran saya, baiknya tak ada yang diistimewakan. Korona ini tak kenal agama, pendidikan atau jabatan. Mau itu tukang becak atau menteri sekalipun,” cuitnya, dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Twitter @ProfesorZubairi  pada 29 Desember 2020.

Baca Juga: Lakukan Kunjungan Pertama sebagai Menparekraf, Sandiaga Uno Pastikan Pariwisata Bali Sesuai Prokes

Profesor Zubairi juga memaparkan bahwa sudah banyak pula Menteri atau pejabat lainnya yang juga terkonfirmasi positif Covid-19.

Malah, beberapa menteri kan justru terinfeksi Covid-19. Bukan cuma di Indonesia, tapi juga di luar negara,” ujarnya.

Dalam cuitan selanjutnya, Profesor Zubairi mengimbau kepada Pemerintah agar aturan dan protokol kesehatan dilaksanakan dengan baik.

Baca Juga: Kasus Chat Mesum Habib Rizieq Diungkit Lagi, Gus Romli: Betapa Malunya Umat Islam Indonesia

“Tapi, jika kebijakan itu memang dilaksanakan, tolong sekali prokes dan aturan yang ada dilaksanakan dengan baik,” pintanya.

"Bukan cuma berlaku untuk "menteri" yang dari luar, tapi juga yang di Indonesia. Ingat, varian baru korona lebih cepat menular, meski belum terbukti lebih mematikan,” pungkas Profesor Zubairi.

Cuitan Profesor Zubairi soal keputusan Menlu Retno Marsudi.* Twitter.com/@ProfesorZubairi

***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Twitter @ProfesorZubairi

Tags

Terkini

Terpopuler