Cegah Pergerakan Tiga Kelompok Massa, Polisi Kerahkan 150 Personel Gabungan

18 Desember 2020, 13:54 WIB
Cegah Pergerakan Tiga Kelompok Massa, Polisi Kerahkan 150 Personel Gabungan / DOK ANTARA.* /
PR CIREBON – Untuk mengantisipasi pergerakan tiga kelompok massa yang bertujuan masuk ke wilayah setempat, Jumat, 18 Desember 2020. Dikerahkan sekitar 150 personel gabungan melakukan penyekatan di lokasi perbatasan Jakarta Timur.

"Sasaran pertama adalah kelompok organisasi masyarakat yang bertujuan menggelar unjuk rasa ke Jakarta," kata Kapolsek Cakung Kompol Satria Darma di Jakarta, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari ANTARA.

Kompol Satria Darma berpendapat, aksi unjuk rasa yang melibatkan ormas berkaitan dengan agenda 1812 terkait pengusutan tuntas penembakan enam pengikut Rizieq Shihab serta tuntutan membebaskan Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
 
Baca Juga: Bak Akan Berperang 12.500 Ribu Personel TNI-Polri Disiagakan dalam Aksi 1812

Berikutnya ialah kelompok anarko, kelompok anarko ini identik dengan kaum remaja atau pelajar. Mereka biasanya dikerahkan koordinator tertentu untuk memicu kericuhan demonstrasi.

"Kelompok Anarko ini adalah adik-adik kita yang biasanya ikut-ikutan aksi ke Jakarta. Kita antisipasi juga," ujarnya.

Lalu kelompok terakhir adalah terkait peraturan Gubernur DKI Jakarta tentang izin keluar-masuk Jakarta wajib memperlihatkan keterangan bebas Covid-19.
 
Baca Juga: Hubungan Indonesia-Israel kian Gaduh, Hikmahanto Sebut Perlu Dicermati Agar Masyarakat Paham

"Sasaran ini adalah masyarakat umum yang bertujuan keluar-masuk Jakarta wajib menunjukkan keterangan medis surat rapid test atau swab test. Kalau sudah kedaluwarsa atau tidak bawa, kita arahkan putar balik," katanya.

Terdapat sekitar 150 personel melakukan penyekatan di kawasan perbatasan Jalan Raya Bekasi, Cakung, tepatnya di dekat gerbang Elang Bondol.

Gerbang Elang Bondol berbatasan dengan wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat, yang padat lalu lintas pengendara.
 
Baca Juga: Hubungan Indonesia-Israel kian Gaduh, Hikmahanto Sebut Perlu Dicermati Agar Masyarakat Paham

"Personel yang bertugas terdiri atas TNI, Polri, Satpol PP, dan Dishub. Kita 'standby' sampai malam nanti," katanya.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya menggelar operasi kemanusiaan jika terjadi kerumunan massa dalam aksi unjuk rasa 1812 pada Jumat, 18 Desember 2020 di sekitar Istana Negara oleh persaudaraan alumni (PA) 212.

Irjen Pol Fadil Imran menegaskan keselamatan masyarakat adalah hal yang harus diutamakan dan salah satu ancaman yang dihadapi masyarakat saat ini adalah virus Covid-19.
 
Baca Juga: Merasa Sudah Sepuh Untuk Demo, Amien Rais Pilih Langsung Temui Presiden Jokowi

"Keselamatan masyarakat menjadi hukum yang tertinggi, sudah ada UU Kekarantinaan, Kesehataan, wabah penyakit menular, ada Perda, Pergub, Instruksi Gubernur, itu akan kita laksanakan dalam bentuk operasi kemanusian," tambahnya.

Fadil juga memberi contoh klaster yang muncul di Tebet dan Petamburan yang terbukti sangat membahayakan keselamatan masyarakat.

"Akan kita laksanakan 3T (Testing, Tracing dan Treatment) sehingga kerumunan bisa dikendalikan. Kluster Petamburan danTebet sudah membuktikan bahwa kerumunan sangat berbahaya," tambahnya.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler