SABACIREBON-Ketupat atau kupat kata orang Sunda mah, selama ini dikenal merupakan nasi yang dibungkus daun kelapa yang identik dengan perayaan lebaran Idul Fitri.
Namun tidak demikian pada masyarakat Desa Trusmi, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, selain pada lebaran Idul Fitri, Ketupat ini juga mereka jadikan makanan khas pada peringatan ganti sirap atau atap situs Mbah Buyut Trusmi.
Secara turun temurun dari generasi ke generasi, ketupat ini telah menjadi penganan warga setempat yang seolah wajib harus ada pada tradisi Trusmian.
Baca Juga: Fenomenal Boyband TikRock bukti Era Digital Society Ubah Dinamika Industri Musik Dunia
Karenanya munculah istilah "Lebaran Trusmi" yang mungkin hanya ada di Desa Trusmi Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon.
Pada tahun ini, Trusmian atau Lebaran Trusmi atau Tradisi Ganti Sirap, puncaknya akan digelar Minggu 19 November 2023. Seperti biasa menjelang Lebaran Trusmi ini, pedagang ketupat kosong dari daun kelapa beemunculan di pasar tradisional setempat.
Ketupat-ketupat kosong ini, setelah dibeli dibawa ke rumah masing-masing untuk diisi nasi. Lalu direbis dan hasilnta jadilah ketupat yang disantap.
Baca Juga: Jelang Akhir Jabatan, Bupati Kuningan Acep Purnama Lantik 8 Camat Baru
Persis seperti lebaran Idul Fitri, ketupat ini dimakannya bersama kuah opor layaknya lebaran.