Fahmi menjelaskan, ada beberapa persiapan yang AirNav lakukan untuk menghadapi kenaikan trafik penerbangan di Bandara Kertajati, diantaranya:
Layanan Navigasi Penerbangan unit Tower dan Approach Control.
Meningkatkan kesiapan Peralatan Telekomunikasi Penerbangan antara Pilot dan Air Traffic Controller (ATC).
Baca Juga: BIJB Kertajati Majalengka Sukses Berangkatkan Ribuan Jemaah Haji, Ini Rute Terbarunya
Meningkatkan kesiapan Peralatan Navigasi Penerbangan antara lain Instrument Landing System (ILS) dan DVOR-DME.
Menyiapkan prosedur Keberangkatan/Take-off (SID) dan Kedatangan/Landing (STAR) berbasis PBN/Satelit yang menunjang keselamatan dan keteraturan penerbangan dari dan menuju Bandara Kertajati.
Fahmi menjelaskan SDM yang ditugaskan di Unit Kertajati telah mendapatkan pelatihan guna meningkatkan awareness dan kesiapan dalam melayani pelayanan navigasi penuh di Bandara Kertajati.
Baca Juga: Sah ! Bandara Kertajati di Majalengka, Buka Rute Penerbangan Kuala Lumpur, Malaysia
Lalu ia mengatakan, operating Hours Unit Kertajati akan bertambah menjadi 15 jam (06.00 – 21.00 WIB), yang sebelumnya hanya 11 jam. Dengan adanya pengalihan ini AirNav Indonesia akan melayani navgiasi penerbangan dalam sehari sebanyak 34 pergerakan (17 take-off dan 17 landing), dengan jam sibuk diantara pukul 08.00 – 09.00 WIB yaitu sejumlah 7 pergerakan.
Lebih lanjut ia mengatakan, sejak 29 Oktober 2023 ini, Unit Kertajati akan memberikan pelayanan navigasi dengan rute penerbangan domestik yaitu Balikpapan, Banjarmasin, Batam, Denpasar, Makassar, Medan dan Palembang. Serta Rute Penerbangan Internasional dengan rute Kuala Lumpur, dan Arab Saudi.