Network
SABACIREBON – Ratusan warga di Majalengka dan sekitarnya menghadiri prosesi acara memandikan pusaka ‘Nyiramkeun Pusaka’ peninggalan Kerajaan Talaga Manggung di Museum Talaga Manggung, Desa Talaga Wetan, Kecamatan Talaga, Kabupaten Majalengka, Senin 4 September 2023.
“Tradisi menyiramkan benda pusaka ini kan sudah berlangsung sejak abad ke-14 sampai dengan abad ke 17 ya, tentu ini perjalanan sejarah yang cukup panjang dan luar biasa,” kata Bupati Majalengka Karna Sobahi ditemui wartawan di acara Nyiramkeun Pusaka di Museum Talaga Manggung, Senin 4 September 2023.
Menurut Karna, oleh karena itu adanya acara memandikan pusaka ini upaya melestarikan, menjaga dan mengawal sekaligus menitipkan benda-benda yang ada di museum Kerajaan Talaga Manggung ini.
Baca Juga: Lilly Indiani Suparman Wenda si Pembawa Baki Bendera Pusaka, Ini Sekelumit Informasi Dari Papua
“Selalu ingin saya titipkan ketika saya datang dalam acara ini upaya melestarikan, menjaga dan mengawal kegiatan ini. Termasuk juga menitipkan benda-benda pusaka ini ya, karena tidak mungkin di produksi lagi. Jadi yang ada kita pelihara dan kita jaga,” ucapnya.
Sebab, menurut dia, generasi muda memiliki pemahaman, pengetahuan tentang sejarah di Kerajaan Talaga Manggung ini, jangan sampai putus informasi.
“Kalau putus informasi, awal dari putusnya regenerasi ya. Oleh karena itu, saya sudah minta kepada para keluarga, untuk menjaga baik-baik benda pusaka ini, makanya untuk sementara benda-benda pusaka ini dibawa ke rumah dulu,” ujarnya.
Karna menjelaskan, dulu pernah benda pusaka ini disimpan di museum Talaga Manggung, tapi ada upaya yang hendak mencurinya dan sebagainya.
