Ridwan Kamil Sulit Berkomunikasi dengan Lucky Hakim sebagai Upaya Mengislahkan dengan Bupati

- 17 Februari 2023, 17:54 WIB
Foto momentum pelantikan Bupati Indramayu Nina Agustina (depan baju putih) dengan Wakil Bupati Lucky Hakim (tengah belakang) bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Jumat,  26 Februari 2021.
Foto momentum pelantikan Bupati Indramayu Nina Agustina (depan baju putih) dengan Wakil Bupati Lucky Hakim (tengah belakang) bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Jumat, 26 Februari 2021. /Indramayukab.go.id/

Dia menuturkan, upaya islah antara Wakil Bupati Indramayu kelahiran Cilacap ini dengan Bupati Indramayu pun jadi terhambat.

Padahal kata Ridwan Kamil, dirinya ingin mengetuk pintu hati pasangan kepala daerah Kabupaten Indramayu itu terkait masalah pengunduran diri.

"Mau mengislahkan gimana, susah dihubungi. Tapi, arahan Pak Mendagri (Tito Karnavian), kalau bisa didamaikan dengan sebuah musyawarah. Kan prosesnya untuk terpilih mahal sekali dan panjang," tutur Ridwan Kamil.

Baca Juga: Wow! Desainer asal Bandung Habiskan 1 M Ikut Acara 'Garis Poetih' Ivan Gunawan

"Masa tidak ada kebesaran hati masing-masing, demi kepentingan rakyat Indramayu, untuk mencari kesepakatan politik yang baru," ucapnya menambahkan.

Merasa tertekan

Lucky Hakim mengungkap alasannya mundur dari jabatannya sebagai Wakil Bupati Indramayu, Jawa Barat. Dirinya merasa tertekan. Apalagi, dia mendapat fasilitas mewah, tetapi belum bisa mewujudkan 99 janji kampanyenya.

Dia menuturkan, mendapat anggaran konsumsi mencapai Rp170 juta per bulan. Namun, dia merasa kinerjanya tak sesuai dengan anggaran yang didapat, sehingga menolak menerima uang konsumsi tersebut sejak setahun yang lalu.

"Saya tidak mau menerima anggaran makan minum, karena menurut saya terlalu mewah. Saya sudah dapat gaji Rp50 juta lebih dengan segala fasilitas yang mewah. Ditambah anggaran makan hingga Rp170 juta per bulan, sudah nggak ambil lagi dari tahun lalu," tutur Lucky Hakim.

"Untuk uang makan minum seorang Wakil Bupati sampai lebih dari Rp100 juta per bulan. Di luar gaji fasilitas padahal sudah dapat tunjangan, listrik gratis. Take home pay itu bisa sampai lebih dari Rp200 juta per bulan," katanya menambahkan.

Halaman:

Editor: Asep S. Bakrie

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x