Puluhan Juta Tak Kunjung Cair, Keluarga Pekerja Migran Cirebon yang Meninggal di Irak Tagih Janji

- 27 Februari 2020, 10:19 WIB
Keluarga Almarhumah Tursinah PMI Kabupaten Cirebon, saat menerima jenazah Tursinah.* /DOK KELUARGA
Keluarga Almarhumah Tursinah PMI Kabupaten Cirebon, saat menerima jenazah Tursinah.* /DOK KELUARGA /
 
PIKIRAN RAKYAT - Keluarga almarhumah Tursinah, Pekerja Mirgran Indonesia (PMI) warga Dusun 05 Desa Gebang Kulon, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon belum juga mendapatkan uang santunan yang sempat dijanjikan sponsor penyalur tenaga kerja.

Keterangan yang diterima Pikiran Rakyat.com dari Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Kabupaten Cirebon, bahwa sebelumnya pada Selasa 25 Februari 2020, ada upaya pertemuan pihak keluarga, SBMI, pihak desa, dan pihak sponsor, bertempat di kantor Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Cirebon.

"Namun sesuai jadwal yang sudah ditentukan, justru dari pihak sponsor berhalangan hadir," kata Sekertaris SBMI Kabupaten Cirebon, Abdur Rohman kepada Pikiran Rakyat.com Rabu 26 Februari 2020.

 
Abdur Rohman menjelaskan, sebelum jenazah tiba di Cirebon, bahwa pihak sponsor bertemu dengan pihak keluarga dan menawarkan uang santunan sebesar Rp 50 juta.

Sampai sekarang pihak keluarga almarhumah Tursinah berharap hal itu betul-betul dipenuhi, sesuai dengan perjanjian dalam surat kesepakatan.

"Nantinya akan ada pertemuan lanjutan, saya ikut prihatin dalam kasus ini, mengingat adanya oknum yang bermain di sini, bahkan ada unsur dari LSM sebagai pembeking sponsor," tandas Abdur Rohman.

 
Diberitakan sebelumnya Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) Tursinah 41 Tahun warga Dusun 05 RT. 003 RW. 010 Desa Gebang Kulon, Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon meninggal dunia.

Tursinah meninggal dunia dikarenakan sakit, sebelumnya dirinya tengah menjalani kontrak kerja dua tahun dan baru tiga bulan masa kerja.

Jenazah Tursinah tiba di rumah rumah duka sekitar Pukul 01:30 WIB Sabtu dini hari, kedatangan jenazah disambut Isak tangis keluarga.

 
Kakak kandung korban, Dulyaman mengatakan, informasi meninggalnya sebelumnya diberitahu pertama kali oleh pengurus Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Kabupaten Cirebon.

Saat itu adiknya tersebut meninggal pada senin 10 Februari 2020 sekitar pukul 22.00 WIB, yang informasinya diterima dari salah seorang PMI asal Sukabumi yang ikut merawat korban di rumah sakit.

"Dari pengurus SBMI dikabarkan bahwa sebelum meninggal, sempat dirawat karena sakit di kepalanya," kata Dulyaman. ***
 
 

Editor: Gugum Rachmat Gumilar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x