Saluran Air Tertutup, Warga Keluhkan Proyek Pemasangan Jaringan Gas

- 25 November 2019, 11:35 WIB
WAKIL Ketua DPRD Kota Cirebon Fitria Pamungkaswati menyampaikan penjelasannya saat menggelar reses masa persidangan I 2019 di halaman gedung Pramuka, Minggu (24/11/2019). Saat reses yang dihadiri ratusan warga, terungkap sejumlah persoalan yang dialami warga.*/ANI NUNUNG
WAKIL Ketua DPRD Kota Cirebon Fitria Pamungkaswati menyampaikan penjelasannya saat menggelar reses masa persidangan I 2019 di halaman gedung Pramuka, Minggu (24/11/2019). Saat reses yang dihadiri ratusan warga, terungkap sejumlah persoalan yang dialami warga.*/ANI NUNUNG /

CIREBON, (PR).- Proyek pemasangan jaringan gas (jargas) rumah tangga bantuan Kementerian ESDM di RW 10 Suket Duwur Kelurahan Kalijaga Kota Cirebon, dikeluhkan warga. 

Pasalnya, pemasangan pipa gas tersebut telah menutup saluran air di sisi jalan yang digunakan untuk jaringan pipa gas. Akibat hal itu, saat hujan turun belum lama ini di wilayah tersebut, air hujan tidak mengalir melalui saluran, namun menggenangi jalanan.

Kondisi tersebut diadukan salah seorang warga yaitu Radiman kepada Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon Fitria Pamungkaswati saat menggelar reses masa persidangan I 2019 di halaman gedung Pramuka, Minggu (24/11/2019). 

Baca Juga: Bangunan Art Deco di Cirebon, Menawan dan Dihancurkan

Menurut Radiman, kondisi tersebut sudah pernah disampaikan kepada pelaksana proyek, beberapa bulan lalu, saat proyek pemasangan pipa masih berjalan namun tidak diindahkan. 

Diakui Radiman, semula warga juga tidak terlalu merasakan dampaknya, karena musim kemarau. Saluran air yang tertutup sepanjang sekitar 200 meter, dari mulai sebrang kantor Kelurahan Argasunya sampai masuk ke kawasan kampung Suket Duwur.

"Begitu hujan turun belum lama ini, warga baru merasakan dampaknya, karena air malah ke jalanan, karena selokannya sudah ketutup saat proyek pemasangan jargas," katanya.

Baca Juga: Pemuda Asal Cirebon Sulap Limbah Kayu Jadi Cincin Karakter Wajah, Ada Jokowi Hingga Gusdur

Atas pengaduan itu, Fitria mengungkapkan akan menyampaikan langsung keluhan tersebut ke wali kota.

"Proyek jargas kan dari Kementrian ESDM, nanti saya sampaikan ke Pak Wali soal ini, agar warga segera mendapat solusinya," kata Fitria yang juga Ketua DPC PDIP Kota Cirebon.

Selain tertutupnya saluran air, sejumlah warga lainnya mengadukan soal sampah, kesulitan air bersih, dan pencemaran air sumur serta sungai dari tempat pembuangan akhir (TPA) Kopi Luhur.

Menurut Fitria, terkait dengan keluhan sampah dan keberadaan TPA Kopi Luhur, dia akan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup.

Baca Juga: Cirebon, Potret Kebinekaan Sesungguhnya

Kesulitan air bersih disampaikan sejumlah warga dari sejumlah RW di Kelurahan Kalijaga. Ada warga yang meminta dibangunkan bak penampung air, sehingga saat ada bantuan air bersih bisa ditampung dulu, untuk menghindari banyaknya air yang terbuang percuma, saat bantuan langsung diberikan kepada warga.

Lalu ada warga lain meminta bantuan mesin pompa air, untuk menyedot air dari sumur. 

Pada kesempatan itu, Fitria juga mengingatkan ratusan warga yang hadir, untuk menggiatkan kerja bakti di lingkungan sekitarnya. 

Baca Juga: Pelestarian Bahasa Cirebon Tanggung Jawab Siapa?

Selain menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan, kerja bakti juga bisa menjadi sarana untuk menjalin dan menjaga kekompakan warga.

Terutama, lanjutnya, kerja bakti untuk membersihkan selokan dan saluran air, yang biasanya penuh dengan sampah. 

"Apalagi, sekarang menjelang musim hujan. Jangan sampai hanya gara-gara saluran air tersumbat sampah, banjir sampai masuk rumah. Yang rugi kan kita sendiri," tuturnya.***

Editor: Abdul Muhaemin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x