Dari Lokakarya KKM UMC tahun Akademik 2021/2022, Rektor: Pengembangan Desa Wisata Masih Minim

18 September 2022, 10:51 WIB
Dari Lokakarya KKM UMC tahun Akademik 2021/2022, Rektor: Pengembangan Desa Wisata Masih Minim/andik sc prmnn /

SABACIREBON-Masih minimnya pengembangan desa wisata menjadi hal yang paling krusial di tengah banyaknya potensi wisata desa yang ada saat ini.

Demikian diungkapkan Rektor Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), Arif Nurudin, MT usai menutup Acara Lokakarya Puncak Kegiatan Kuliah Mahasiswa (KKM) tahun akademik 2021/2022 di kampus setempat, Sabtu 17 September 2022.

"Dari Catatan menarik ihwal desa wisata, ditemukan banyak potensi wisata yang dapat dikembangkan. Baik itu wisata alam, wisata religi maupun wisata sosial budaya," paparnya.

Baca Juga: Liga Inggris: Manchester City Puncaki Klasemen, Lumat Wolverhampton Wanderers 3-0, Erling Haaland Bikin Gol

Pada acara tersebut hadir
Bupati Cirebon, H Imron Rosyadi, Deputi Bidang Pengendalian Penduduk, BKKBN, Dr. Bonivasius Prasetya Ichtiarto, S.Si., M.Eng, dan para Ketua LPPM sejumlah perguruan tinggi.

Masing-masing Ketua LPPM Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), Ketua LPPM Universitas Buya Hamka Jakarta, Ketua LPPM Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), dan Ketua Univetsitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Lalu Ketua LPPM Universitas Mustofo Beragama Jakarta, dan Ketua LPPM Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Cirebon.

Baca Juga: Evergrande mulai Produksi Mobil Listrik Model Henghci

Menurut Rektor UMC, mengembangkan desa wisata, tak hanya mengembangkan infrastruktur, tetapi yang paling berat adalah mengembangkan sumbet daya manusia (SDM).

Rektor menyebutkan, pekerjaan rumah ini tentu tak bisa ditangani oleh salah satu kelompok, namun harus melibatkan semua steakholder.

"Baik itu pemerintah, pelaku industri wisata, perguruan tinggi dan juga masyarakat," katanya.

Baca Juga: Meski Harga BBM Naik, Penjualan Mobil Baru Tidak Terpengaruh. Ini Alasannya.

Atas hal ini, lanjutnya, UMC siap berkolaborasi dengan pihak-pihak yang ingin membangun industri pariwisata, khususnya pemerintah.

Adapun pada tahun ini, UMC menyelenggarakan KKM dengan berbagai skema.

Pertama KKM Kolaboratif, kedua KKM LLDIKTI, ketiga KKM peruruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah.

Baca Juga: Liga Inggris: Tottenham Hotspur Hajar Leicester City 6-2, Son Heung-min Kembali Subur Cetak Hattrick

"Pada tahun ini, UMC mengirimkan sekitar 1000 mahasiswanya ke desa-desa. Baik di Ciayumajakuning, WilayahJawa Barat, Sulawesi Selatan, bahkan hingga negeri jiran Malaysia," tuturnya.

Dikatakan rektor KKM bagi UMC bukan hanya sekedar menjalankan kalender akademik atau pemenuhan kurikulum. Tetapi KKM merupakan wujud nyata pengabdian UMC kepada masyarakat.

Para mahasiswa KKM UMC dan para mitra telah diterima dengan baik oleh
masing-masing pemerintah desa dan masyarakatnya.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bandung Raya Hari Ini Minggu 18 September 2022

Berdssarkan hasil monitoring evaluasi ke seluruh lokasi, menunjukan jika peserta KKM telah memberikan nilai-nilai positif bagi masyarakat.

Sementara itu, catatan menarik lainnya atas KKM ini adalah masalah stunting.

"Di mana stunting bukanlah suatu variabel yang berdiri sendiri, melainkan terdapat banyak faktor yang melatarbelakangi," sebutnya.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bodebek Hari Ini Minggu 18 September 2022

Di antara faktor-faktor tersebut adalah kemiskinan atau ketidakmampuan masyarakat memperoleh asupan makanan bergizi.

Selain itu pola hidup masyarakat memiliki kontribusi yang signifikan timbulnya stunting.

"Stunting menjadi perhatian utama kita, semua hal ini berkaitan dengan kualitas manusia Indonesia ke depan. Perlu dipertegas, bahwa lokakarya KKM ini bukanlah suatu kegiatan yang bersifat seremonial penutup kegiatan KKM," katanya.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Ciayumajakuning Hari Ini Minggu 18 September 2022

Lokakarya merupakan sarana bersama seluruh steakholder untuk menyikapi, merencanakan tindaklanjut atas kegiatan KKM.

Atas hal ini, kemitraan UMC dengan perguruan tinggi mitra dengan pemerintah tidak hanya sampai pada acara lokakarya.

"Mari bersama-sama untuk melakukan kegiatan tindaklanjut sebagai bagian Tridharma pengabdian perguruan tinggi pada masyarakat pada Indonesia," pungkasnya.***

 

 

Editor: Andik Arsawijaya

Tags

Terkini

Terpopuler