Potret Kemiskinan, Satu Keluarga di Cirebon Bertahan Hidup dari Belas Kasihan Warga

26 April 2020, 13:00 WIB
Pemberian Bantuan Sembako kepada keluarga Nenek Camen oleh Relawan Gabungan Peduli Covid-19.* //Dokumentasi Relawan Gabungan Covid-19
 
PIKIRAN RAKYAT - Di tengah penanganan Pemerintah Kabupaten Cirebon dalam masa pandemi Covid-19, masalah kemiskinan justru luput dari perhatian pemerintah.
 
Seperti yang dirasakan oleh satu keluarga yang tinggal di Dusun Manis RT 01 RW 03, Desa Kendal, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon.
 
Baca Juga: Dunia Butuh 2 Tahun untuk Normal Lagi Usai Covid-19, Pejabat Korea Selatan Memperingatkan
 
Satu keluarga yang terdiri dari seorang nenek, anak, dan menantunya tersebut hidup di garis kemiskinan yang kini sudah berjalan lima tahun.
 
Usianya yang sudah tidak muda lagi, memaksa nenek bernama Camen (70 Tahun), harus mengalah dengan keadaan.
 
Nenek Camen hanya bisa berbaring di tempat tidurnya di sebuah rumah tidak layak huni.
 
Baca Juga: Peduli Tenaga Medis Covid-19, YANU Salurkan Bantuan APD ke RSUD Arjawinangun
 
Sehari-seharinya, Nenek Camen hanya bisa mengisi perutnya dari belas kasihan tetangga, karena anak dan juga menantunya tidak memiliki penghasilan.
 
Baca Juga: Produktif di Tengah Pandemi Corona, Pelajar asal Jakarta Buat Masker Kain Lukis
 
Kondisi Nenek Camen (70 Tahun) yang hanya bisa berbaring di tempat tidurnya.* /Dokumentasi Relawan Gabungan Covid-19
Baca Juga: Marhaban ya Ramadhan! Berikut Doa dan Keutamaan Puasa Hari Ketiga
 
Melihat kondisi Nenek Camen, Relawan Peduli Penanggulangan Covid-19 Cirebon, memberikan bantuan kebutuhan pokok yang disalurkan pada Sabtu 25 April 2020.
 
Baca Juga: Begini Penuturan dan Kronologis Penangkapan Ravio Patra versi Polda Metro Jaya
 
Penanggung Jawab dan Korodinator Lapangan Relawan Gabungan Peduli Covid-19 Cirebon, Prabu Diaz mengatakan, bantuan pokok yang diberikan berupa beras, mie instan, gula, dan juga uang.
 
"Kami merasa peduli dengan kondisi Nenek Camen, karena kondisinya memprihatinkan. Ditambah tidak adanya perhatian dari pemerintah desa maupun perhatian dari pemerintah kabupatennya sendiri," ungkap Diaz kepada PikiranRakyat-Cirebon.com, Minggu 26 April 2020.
 
Baca Juga: Akibat Larangan Mudik, Pertamina Prediksi Konsumsi BBM Menurun dan LPG Meningkat  
 
Terlebih, rumahnya tidak yang layak huni, sehingga jika hujan atapnya akan bocor. Bahkan jika dilihat di lapangan, lokasi rumah Nenek Camen tidak begitu jauh dari kantor pemerintah desa.
 
"Seharusnya ada perhatian, untuk sekedar membangun rumah Nenek Camen agar layak huni, dengan menganggarkan Anggaran Dana Desa kan bisa hanya 10 juta saja," tutup Diaz.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Tags

Terkini

Terpopuler