Catatan tersebut konsisten dengan catatan Sanskerta yang menyebutkan keberadaan Suvarnadwipa (negeri emas) yang merujuk kepada pulau Sumatra, dan fakta bahwa nama Salakanagara diambil dari bahasa Sanskerta yang berarti Negeri Perak.
Ada pula catatan Tiongkok dari tahun 132 yang berbicara tentang sebuah wilayah yang disebut Ye-Tiao yang diartikan pulau Jawa, dengan rajanya Tiao-Pien yang dalam bahasa mandarin berarti berkulit dewa.
Hal ini konsisten dengan nama Dewawarman yang berasal dari bahasa Sanskerta Devavarman aafa yang berarti baju jirah dari para dewa.
Baca Juga: Marquez dan Joan Mir Siap Ramaikan Kejuaraan Dunia MotoGP di Mugello
Pendapat
Minimnya bukti konkrit mengenai keberadaan Kerajaan Salakanagara bukan berarti bahwa Kerajaan tersebut pasti tidak ada.
Bukti yang kita cari saat ingin mempelajari sejarah kuno Nusantara biasanya hadir dalam bentuk prasasti, candi, dan arca, yang sarat akan budaya Hindu-Buddha dari India.
Bisa jadi Salakanagara adalah usaha pertama untuk mendirikan model kerajaan Hindu di Nusantara, dalam artian budaya, seni, bahasa, dan keyakinan di Kerajaan Salakanagara masih tergolong asli, Nusantara, atau dalam kata lain belum banyak mendapatkan pengaruh dari India.***