Ini berbeda dibandingkan Pentateuch dan legenda-legenda lain tentang banjir yang diriwayatkan dalam berbagai kebudayaan.
Penta-teuch, yaitu lima kitab pertama dalam Perjanjian Lama. Di manacdi dalamnya menyatakan bahwa banjir tersebut bersifat global; menutupi seluruh bumi.
Baca Juga: Banjir Besar di Tanah Arab Lumpuhkan Kota Mekkah, Terjadi 9 Abad Setelah Dinasti Ini
Namun, dalam Al-Quran justru berbeda karena tidak memberikan keterangan seperti itu. Sebaliknya ayat-ayat tentang peristiwa ini membawa pada kesimpulan jika banjir saat itu bersipat regional dan tidak menutupi seluruh bumi.
Tapihanya menenggelamkan kaum Nabi Nuh saja yang telah diberi peringatan, lalu dihukum.
Ketika riwayat-riwayat tentang banjir dalam Perjanjian Lama dan Al-Quran diuji, perbedaannya sederhana saja.
Baca Juga: Raisa : Make-up Bukan Sekadar Warna, Produk ataupun Keharusan, tapi...
Perjanjian Lama, yang telah mengalami banyak perubahan dalam penambahan sepanjang sejarahnya, sehingga tidak dapat dinilai sebagai wahyu yang orisinil, menggambarkan bagaimana banjir berawal dalam uraian berikut:
Dan Tuhan melihat bahwa kejahatan manusia di bumi adalah besar, dan bahwa setiap imajinasi dari pikiran-pikiran dalam hatinya hanya selalu perbuatan jahat.
Dan ini menjadikan Allah menyesali bahwa Dia telah menciptakan manusia di bumi, dan ini menyedihkan hati-Nya.