Peristiwa Langka: Ribuan Burung Liar Mati di Habitat Penting di Inggris

- 26 Juli 2022, 15:42 WIB
Bangkai ribuan burung liar berbagai jenis di Inggris tengah dipungut oleh petugas  untuk dibakar
Bangkai ribuan burung liar berbagai jenis di Inggris tengah dipungut oleh petugas untuk dibakar /@owenhumphreys1/




SABACIREBON - Sebuah tragedi satwa liar yang belum pernah terjadi sebelumnya melanda salah satu habitat burung terpenting di Inggris.

Kepulauan Farne di lepas pantai timur laut telah dilanda flu burung.

Penjaga hutan harus mengenakan pakaian pelindung untuk mengumpulkan  bangkai dan sejauh ini telah terkumpul  3.000 ekor untuk dibakar.

Para ahli khawatir jumlah korban sebenarnya bisa mencapai puluhan ribu burung mati.

Baca Juga: Aneh ... Data Jumlah Kendaraan yang Dipegang Kepolisian, Jasa Raharja dan Dispenda Tidak Sama

Banyak lagi yang diperkirakan jatuh dari tebing ke Laut Utara setelah menjadi tidak sehat.

Burung yang bersarang di tebing tampaknya yang paling parah terkena dampaknya, yakni  guillemot, kittiwake, dan puffin muda yang dikenal sebagai puffling.

Beberapa burung yang mati dikelilingi dan korbannya termasuk seekor burung laut Arktik berusia delapan tahun.

Ia  akan terbang dari Kepulauan Farne ke Antartika dan kembali delapan kali selama masa hidupnya, menempuh jarak 144.000 mil. Juga ditemukan seekor kittiwake berusia 16 tahun.

Baca Juga: Jangan sampai Keliru! Di Kalender Masehi Tahun 2022 Malam 1 Suro Jatuh pada Tanggal Ini

Farnes, yang dipelihara oleh National Trust, merupakan habitat penting secara internasional bagi 23 spesies, termasuk puffin, dengan 200.000 burung yang tinggal di sana.

Biasanya, 45.000 orang melakukan perjalanan ke Farnes setiap tahun tetapi pulau-pulau itu ditutup untuk pengunjung pada awal bulan ini karena wabah tersebut.

Alih-alih turis, penjaga hutan yang bekerja untuk National Trust sekarang terlihat di sana memindahkan unggas yang mati untuk mencegah penularan lebih lanjut.

Baca Juga: Polisi Tembak Polisi : Dimana Keberadaan Bharada E yang Tidak Hadir dalam Pemeriksaan Komnas HAM?

Demi keselamatan mereka sendiri, mereka mengenakan jas hazmat putih, sarung tangan, dan masker.

Manajer umum Farnes, Simon Lee mengatakan: 'Kesejahteraan staf, sukarelawan, dan pengunjung kami adalah prioritas utama kami,  saat kami menavigasi tragedi satwa liar yang belum pernah terjadi sebelumnya di pulau-pulau ini."

National Trust telah merawat Kepulauan Farne selama kurang dari 100 tahun, dan tidak ada catatan tentang apa pun yang berpotensi merusak koloni burung laut yang sudah terancam punah.

'Kepulauan Farne adalah Cagar Alam Nasional dan rumah bagi sekitar 200.000 burung laut, termasuk guillemot, kittiwake, razorbills dan shags selain tern dan puffin Arktik."

“Tim penjaga kami bekerja keras untuk meminimalkan penyebaran penyakit di antara satwa liar yang berharga di pulau itu.”

Baca Juga: Bulu Tangkis Piala Presiden : Bisakah Hasilkan Pemain yang Lampaui Prestasi Penghuni Pelatnas Cipayung?

Jenis flu burung ini berasal dari Asia Timur dan menyerang ternak domestik di Inggris selama musim dingin. Sejak itu menyebar ke seluruh negeri untuk menginfeksi burung liar.

Ini menyebar ketika burung bersentuhan langsung dengan burung yang terinfeksi, kotoran, cairan tubuh atau secara tidak langsung melalui makanan dan air.

Risiko terhadap manusia dianggap sangat rendah dan orang-orang jarang terpengaruh.

National Trust telah meminta Pemerintah untuk bertindak.

Ben McCarthy, kepala konservasi alam dan restorasi ekologi Trust, mengatakan: "Penyakit ini melenyapkan  kerja keras puluhan tahun untuk memulihkan alam dan merusak target Pemerintah sendiri untuk membalikkan penurunan spesies kita yang terancam dan memperbaiki habitat mereka."***

Editor: Asep S. Bakrie

Sumber: Metro.co.uk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x