Kurban vs Jengkol

- 12 Juli 2022, 08:26 WIB
Idul Adha 2022: Warga Riung Kuntul Cihideung Kota Tasikmalaya Sembelih 3 Ekor Sapi dan 1 Domba menjadikan Idul kurban Lebih Bermakna
Idul Adha 2022: Warga Riung Kuntul Cihideung Kota Tasikmalaya Sembelih 3 Ekor Sapi dan 1 Domba menjadikan Idul kurban Lebih Bermakna /Literasi News/BU

"Ceu...mana jengkolna!?"

Baca Juga: Surat Protes PSSI di Piala AFF U19 Sudah Diketahui AFC dan FIFA, Berikut Isinya

Para petani yang sedang makan itu tertawa, juga istri mang Toha.
"Di dieu mah jengkol unggal dinten pak! Daging mah teu sidikna sataun sakali pas Iduladha!"

Saya ikut tertawa.

Sebagai orang kota, kita mampu makan daging tiap hari. Protein setiap hari, tiga kali, ada di meja. Padahal kita di kota tak punya kandang sapi, ayam atau kolam ikan.

Tapi di desa, tiap rumah mungkin ada kandang kambing. Tiap dusun ada kandang sapi, ada kandang ayam, tiap halaman ada kolam ikan. Protein ada di samping rumah.

Baca Juga: Tembak Menembak Polisi yang Menewaskan Brigadir J, Masih Meninggalkan Tabir

Tapi mereka mengonsumsi hewan ternak pada saat Iduladha, sunatan atau ada kawinan. Pendek kata, daging atau protein adalah makanan festival.

Secara antropologi, pria itu pemburu protein. Perempuan penyedia karbohidrat. Man protein, women carbs.

Dulu lelaki berburu ke tengah rimba raya. Kegagahan lelaki dinilai dari sebanyak apa dia bisa memburu hewan. Perempuan bertanam umbi, talas, dan makanan karbohidrat lain.

Halaman:

Editor: Otang Fharyana

Sumber: Tulisan Opini


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah