Cingcau Mang Ratim dan #Closethedoor Corbuzier Podcast

8 Maret 2023, 17:58 WIB
Mang Ratim, pedagang Cingcau depan studio Deddy Corbuzier, #Closethedoor Corbuzier Podcast /uyun achadiat/

 

SABACIREBON-Mang Ratim sudah sejak tahun 78 selalu ikut berjualan cingcau di sekitar jalan titihan Perumahan Bintaro Sektor 9 Kec. Jombang Tangerang Selatan.

Bukan  orang tua Mang Ratim saja yang berjualan  di depan rumah kosong dan sampingnya juga lahan kosong itu. Ada batagor, ketoprak, nasi kuning dan berbagai makanan lainnya, yang pada umumnya menggunakan gerobak.

“Ini  rumah sudah dibeli Deddy Corbuzier. Loba pisan imahna, tutur Mang Ratim beberapa tahun lalu sambil terus melayani pembeli cingcau.

Baca Juga: Motor Konvensional Bisa Dikonversi menjadi Motor Listrik secara Gratis. Simak syaratnya

Pria asal Cirebon ini hapal betul wilayah Bintaro, Maklum ia mengikuti ayahnya yang menjadi bandar Cingcau sejak kecil disana. “Tah..eta.. dulu masih hutan,” tutur Ratim sambil menunjuk ke seberang jalan tempat kini berdiri School Of Japan di Jalan Titihan.

Mang Ratim,  termasuk langganan saya membeli cingcau bila kebetulan ke Bintaro, menengok anak dan cucu di Adora Permata Bintaro Jombang Tangsel. Tempat berjualan Mang Ratim mesti terlewati sebelum ke Permata Bintaro.

Belakangan, rumah kosong yang ditunjuk Mang Ratim sudah difungsikan menjadi studionya Deddy Corbuzier, Studio C.

Baca Juga: Motor Listrik Subsidi Bakal Rebutan Karena Harganya Amat Murah..! Cuma Segini Harganya

Tentu saja kondisi Jalan Titihan semakin ramai, apalagi bila ada tamu, seleb atau pejabat yang diwawancarai Deddy Corbuzier. Bahkan saat Wapres Maruf Amin live di Studio C Jl Titihan itu, bukan hanya rame, tapi terjadi kemacetan warbiasa.

Bukan hanya macet, arus pun seperti biasa dialihkan. Waktu itu, saya yang kebetulan akan pulang ke Bandung pun, arusnya dialihkan, tidak bisa melewati Jl Titihan, harus moncor lewat kampung.

 Baca Juga: Yu, Kita Pantau Harta Penyelenggara Negara yang Nilai Hartanya Sangat Tidak Wajar. Mudah Kok, Begini Caranya

Ternyata, lahan kosong yang ditunjuk Mang Ratim, juga kini sudah berdiri bangunan yang lebih megah dan juga menjadi studio Deddy Corbuzier, berdempeten dengan yang lama yang bertuliskan Studio C. Bedanya di bangunan baru yang lebih bagus dan megah itu tertulis #Clsosethedoor. Lengkapnya #Closethedoor Corbuzier Podcast.

 Sebenarnya saya kurang tertarik dengan Deddy Corbuzier, terutama pada saat awal kariernya sebagai pesulap yang sering memoles sebagian kepala dan  wajahnya dengan warna hitam. Tidak tahu mengapa, tapi saya menilai mengada-ngada. Tapi dengan cara itu memang sangat sukses.

Baca Juga: Memakmurkan Masjid : Usai Salat Subuh, Jemaah Al Ikwan akan Memperoleh Ayam Gelondongan

Namun setelah melihat Mang Ratim yang tetap diijinkan berjualan depan Studionya,  saya jadi simpati juga dan respek. Deddy Corbuzier tidak mengutik apalagi mengusir para pedagang yang sudah  mengais rejeki selama puluhan tahun.

Sepintas memang kontras, sebuah studio berbendera raksasa, #Closethedoor Corbuzier Podcast, dengan tamu pilihan yang berkendaraan mewah, dihiasi dengan pedagang gerobak tradisional seperti Mang Ratim dan rekan-rekannya.

Baca Juga: Ingin Mencoba Naik Jet Pribadi? Ini Harga dan  Cara Sewanya

Bagi Mang Atim yang  saya temui Selasa 7 Maret 2023, sambil minum Cingcau seharga Rp 5.000 per gelas, menyebut kehadiran Studio Deddy Corbuzier, #Closethedoor Corbuzier Podcast ada hikmahnya.

Omsetnya rada lumayan meningkat, dari tamu, khususnya pengantar tamu atau pengemudinya dan juga karyawan Om Deddy yang juga menyukai Cingcau Mang Ratim.  Salut..!***.

Editor: Uyun Achadiat

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler