Network
SABACIREBON - Untuk menangani penyakit menular tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Indramayu, Implement Unit (IU) Konsorsium Penabulu-STPI setempat mendorong lintas sektor dalam penanganan penyakit tersebut.
Hal itu, disampaikan Ketua IU Konsorsium Penabulu STPI Alif Alfian saat menjalin pertemuan komunitas dan pemangku kepentingan jejaring Distrik-Based Publik-Privat Mix (DPPM) untuk optimalisasi pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) terkait layanan TBC di Kabupaten Indramayu, Senin 11 September 2023
"Membahas analisa situasi TBC, perkembangan jejaring DPPM dan kaitannya dengan pemenuhan SPM kesehatan terkait indikator TBC serta mendorong terbentuknya Rencana Aksi Daerah (RAD) Penanggulangan TBC di Kabupaten Indramayu," ucap Alif.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Pilkades Serentak Ratusan Desa di Indramayu Batal Digelar Tahun Ini, Ini Alasannya
Dikatakan Alif DPPM adalah pendekatan komprehensif untuk melibatkan secara sistematis semua fasyankes. Baik pemerintah maupun swasta dalam penanggulangan TB di kabupaten/kota.
Hal itu, lanjutnya, sesuai dengan strategi PR PB-STPI dalam upaya meningkatkan peran OMS dan komunitas terdampak TBC dalam mempengaruhi pemerintah daerah mengeliminasi TBC melalui pendekatan multi-sektor.
"Kita mendorong keterlibatan legislatif dan eksekutif di daerah. Keterlibatan ini penting untuk mendorong munculnya kebijakan dan dukungan pemangku kepentingan dalam eliminasi TBC," jelasnya.
Baca Juga: Pemkab Majalengka Segera Gelar MTQ ke-53 Tingkat Kabupaten 2023, Catat Tanggalnya
Kementerian Dalam Negeri menerbitkan Permendagri Nomor 59 tahun 2021 tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal sebagai salah satu instrumen yang digunakan untuk pelaksanaan tugas sesuai amanat Perpres Nomor 67 Tahun 2021.
