Pengobatan Herbal : Ginjal Tinggal Satu dan Harus Cuci Darah, Kini Dinyatakan Normal (bagian 5)

6 Agustus 2022, 17:25 WIB
Labu /

 

SELAMA berobat lambung akutnya, Ny. Fatonah warga Kel Cigending Kec. Ujung Berung Kota Bandung mengikuti nasehat pengobatan alternatif, pengobatan herbal H Jajang di Garut.

Selain kontrol lambungnya yang makin membaik (Baca Juga: Pengobatan Herbal : H Fatonah Lambungnya Akut dan Muntah Tiap Sudah Makan, kini Bisa Makan Sambal Lagi (4) ), ia juga mengobati kelainanya ginjalnya yang sudah tinggal satu.

 Tahun 2019 salah satu ginjalnya diambil karena divonis sudah parah. Ada batu di ginjalnya. Sebelumnya dalam tahap pengobatan di rumah sakit, ginjalnya sempat dibor.

Baca Juga: Raisa : Make-up Bukan Sekadar Warna, Produk ataupun Keharusan, tapi...

Namun kondisinya tidak membaik. Setiap bulan Ibu yang satu ini harus cek darah ke rumah sakit. Sampai skali waktu dokter menyebut kandungan kratinie ginjalnya sudah jauh melebihi ambang batas.

Pendeknya, Ibu paruh baya ini nantinya akan mengarah ke keharusan melakukan cuci darah secara rutin. Keluarganya rada keberatan kalo sampai mengarah ke cuci darah.

Baca Juga: Wow..inilah Jumlah Uang Pemberian Tersangka Korupsi yang Dikembalikan Presenter TV Cantik, Brigita Manohara

Berdasarkan  hasil laboratorium,  medical check-up, kandungan atau konsentrasi keratin ginjalanya sudah melebihi batas.

Pendeknya, Ibu paruh baya ini nantinya akan mengarah ke keharusan melakukan cuci darah secara rutin.

Baca Juga: Inilah Syarat untuk Kampanye di Kampus atau Pesanren yang Perlu Diketahui

Keluarganya rada keberatan kalo  pengobatan dilanjutkan dan memiliki efek samping, sampai mengarah ke cuci darah.

Sampai Tuhan telah menunjukkan jalan. Ia dipertemukan dengan seorang yang biasa melakukan pengobatan alternatif di Garut. Pengobatan herbal H Jajang.

 Baca Juga: Wow.. Bikin Ngiler...Inilah Daftar Penghasilan Pebulu Tangkis

Seperti pasien lainnya, H Fatonah cara pengobatannya juga sama. Jari kakinya ditepuk-tepuk dengan jari dan telapak tangan, ditambah sedikit usapan. Kadang dibagian betis, lutut dan juga telapak tangan pasien.

Ketika H Fatonah mengobati lambung akutnya, setelah diterapi jari kakinya, obatnya dengan meminum air perasan tanaman Antanan yang sudah ditumbuk.

 Baca Juga: Kerbau Bule Keraton Surakarta Terpapar PMK, Satu Mati

Sedangkan untuk pengobatan ginjalnya, Ia disarankan memakan labu siam yang dikukus. Labu besar yang biasa dibikin kolak pada bulan ramadhan.

Labu harus dikukus (seupan), bukan direbus. Ditutup rapat. Setelah api dimatikan, tutup jangan dibuka, sampai hangat dan tidak mengeluarkan lagi uap.

Baca Juga: Lupa Bayar Pajak Selama 2 Tahun, Kendaraan Jadi Dianggap Bodong

Harus dimakan dengan kulitnya. "Di kulitnya itu, terkandung obat mujarab yang tidak banyak diketahui orang," tutur H Jajang.

Fatonah mulai berobat pada bulan Juni 2021. Pada medical check up Januari 2022, kandungan keratin dalam ginjal dinyatakan normal.

Baca Juga: Bendera Alam Pedang Dikibarkan di Aceh..!

“Ya dokter rada kaget dengan kondisi ginjal Ibu yang membaik,” tutur Ijang puteranya yang selalu mengantar berobat.

Menurut Ijang, dokter sempat menanyakan dibawa berobat kemana dan diberi obat apa. Namun Ijang tidak memberi tahu, Ibunya dibawa berobat alternatif,  pengobatan herbal di Garut.

Baca Juga: UI dan MAB Membuat Mobil Listrik

Diawal berobat  ke H Jajang di Garut, ia datang dua hari sekali, kemudian seminggu dua kali, seminggu sekali dan control.

Sekarang sudah tidak berobat lagi. Konsumsi labu kukus terus dilanjutkan untuk jaga-jaga, dan medical check up tetap rutin dilakukan.

Baca Juga: Bekasi Hadirkan Pesantren Lansia

“Ginjalnya sudah normal dan tidak ada keluhan," kata putranya, Ijang. Subhanallah..!

 

Editor: Uyun Achadiat

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler