Ridwan Kamil Paparkan Langkah Jabar Antisipasi Peningkatan Covid-19 di Masa Libur Panjang

- 30 Oktober 2020, 16:49 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil /Humas Jabar

PR CIREBON – Menghadapi waktu libur panjang, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memaparkan sejumlah langkah pemprov setempat dalam mencegah penyebaran Covid-19 saat libur dan cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 2020.

Hal itu dia paparkan kepada Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan melalui konferensi video di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat 30 Oktober 2020.

Ridwan Kamil yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Daerah Provinsi Jabar itu menuturkan sejumlah langkah cepat Pemprov Jabar tersebut.

Baca Juga: Menlu AS dan Jokowi Bertemu di Istana untuk Bahas Kerjasama Ekonomi hingga Kepentingan Negara Muslim

Di antaranya yaitu dengan melakukan pengetesan Covid-19 di sejumlah destinasi wisata dan pintu masuk Jabar.

“Pemeriksaan dan tes kami lakukan di 54 titik. Pengetesan dilakukan secara acak melalui metode tes cepat. Apabila ada yang reaktif, akan dilanjutkan dengan tes usap,” kata kang Emil, sapaan Gubernur Jawa Barat itu, yang dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.

Diketahui, terdapat 14 kabupaten/kota di Jabar yang kerap dikunjungi wisatawan saat libur panjang. Pengawasan penerapan protokol kesehatan pun dilakukan, termasuk pengetesan Covid-19.

Baca Juga: Pemerintah Tunisia Mengutuk Keras Insiden Teroris di Nice Prancis dan Mengungkapkan Solidaritasnya

Kang Emil menyatakan bahwa pengetesan Covid-19 amat krusial untuk menekan potensi kasus Covid-19 selama libur panjang dan cuti bersama agar tidak menjadi klaster penularan Covid-19.

Dia meminta wisatawan dan pelaku perjalanan untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun.

“Kami bersama TNI dan Polri serta Satpol PP terus berjaga semaksimal mungkin untuk memastikan protokol kesehatan tersebut dilakukan oleh masyarakat yang berlibur ke tempat wisata,” katanya.

Baca Juga: Kecam Prancis, Masyarakat Cinta Rasulullah SAW Kota Bandung Gelar Aksi Damai

Selain itu, lanjutnya, petugas keamanan mesti memastikan pengelola destinasi wisata berkomitmen menjalankan protokol kesehatan, seperti membatasi jumlah pengunjung.

“Intinya, masyarakat boleh berwisata, asalkan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan 3M tadi secara ketat dan disiplin,” ucapnya.

Menko Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan pun meminta pemerintah provinsi untuk intensif mengkampanyekan pentingnya protokol kesehatan 3M di masa pandemi Covid-19, khususnya di tempat-tempat yang berpotensi menciptakan kerumunan.

Baca Juga: Buronan Harun Masiku Belum Tertangkap, KPK Sebut Hal itu Masih Menjadi Utang

“Upaya perbaikan terus didorong oleh pemerintah pusat, menyangkut protokol kesehatan dan isolasi terpusat. Saya mohon kepada kepala daerah agar tidak pernah bosan untuk menyampaikan protokol kesehatan 3M,” kata Luhut.

Luhut menyatakan penguatan fasilitas pelayanan kesehatan dan pusat isolasi perlu dilakukan sebagai upaya antisipasi apabila terjadi lonjakan kasus Covid-19.

“Kapasitas ICU dan ruangan isolasi harus berjalan dengan baik, obat dan alat kesehatan yang dibutuhkan harus sesuai tata laksana klinis pasien Covid-19 tersedia dengan cukup. Operasi penegakan protokol kesehatan 3M perlu ditingkatkan terutama di pusat keramaian,” pungkasnya. ***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x