Hadiri Haul Buntet di Cirebon, KH Maman Imanulhaq: Sosok Kiai Abbas Buntet Pejuang yang Pemberani

- 6 Agustus 2023, 08:31 WIB
KH Maman Imanulhaq
KH Maman Imanulhaq /

 

SABACIREBON- Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mizan, Jatiwangi, Majalengka KH Maman Imanulhaq menghadiri peringatan Haul Buntet yang berlokasi di Buntet pesantren Cirebon, Jawa Barat, Sabtu 4 Agustus 2023.

Haul Buntet merupakan agenda rutinitas setiap tahunan yang diadakan di Buntet pesantren Cirebon.

“Jelang magrib, dari Jakarta, saya dan bu Upik mengejar agenda tahunan di Buntet pesantren Cirebon,” kata KH Maman Imanulhaq ditemui wartawan di sela-sela kegiatan, Minggu 6 Agustus 2023.

Baca Juga: KH Maman Imanulhaq Desak Pemerintah Carikan Solusi Tragedi Jemaah Haji Indonesia di Muzdhalifah

“Haul Buntet sangat penting karena banyak sosok kharismatik yang harus kita ziarahi makamnya. Salah satunya, Kiai Abbas bin kiai Abdul Jamil,” lanjut dia.

Menurut KH Maman, KH Abbas Buntet juga merupakan generasi keempat yang mengasuh pesantren Buntet Cirebon.

Di luar ilmu-ilmu agama jelas dia, KH Abbas juga mengajarkan seni bela diri untuk para santri.

Baca Juga: Pimpinan Ponpes Al-Zaytun Buat Pernyataan Kontra Produktif, Begini Kata KH Maman Imanulhaq

Sebab, menurut dia, hal ini kelak menjadi modal penting bagi para santri untuk ikut dalam mempertahankan kemerdekaan negeri dari penjajah.

“Pondok pesantren Buntet juga menjadi basis penting laskar-laskar jihad seperti, barisan Hizbullah, Sabilillah, atau PETA ( Pembela Tanah Air), terutama ketika era setelah proklamasi 1945,” tuturnya.

Lalu ia mengatakan selain itu KH Abbas Buntet juga membentuk dua regu laskar santri yakni, Asybal dan Athfal.

Baca Juga: KH Maman Imanulhaq Sebut, Perlu Dianggarkan Petugas Pendamping Psikis Jemaah Haji Lansia di Majalengka

“KH Abbas Buntet dikenal luas sebagai pejuang yang berani. Pada zaman revolusi, Belanda (NICA) yang membonceng sekutu ingin menjajah kembali Indonesia,” tuturnya.

Menjelang pertempuran 10 November 1945 itu, di Cirebon KH Abbas juga sudah mulai mobilisasi massa, terutama dari kalangan santri.

"Dia memberikan komando untuk ikut dalam barisan perjuangan rakyat Indonesia di Surabaya. Dia ikut terjun dalam kancah perang besar ini. Orator ulung, Bung Tomo, bisa dikatakan anak didiknya dalam semangat perjuangan. KH Abbas Buntet ditunjuk menjadi komando Resolusi jihad oleh KH Hasyim Asy’ari dan ulama-ulama lainnya di Rembang," tegasnya.

Baca Juga: KH Maman Imanulhaq Serahkan Anugerah 'Nabawi Award' pada Pengurus Masjid Al Istiqomah, Kemang, Jaksel

Ditilik ke belakang, peristiwa bersejarah tersebut merupakan efek dari Resolusi jihad yang digagas para kiai sebelumnya dalam pertemuan NU di Surabaya, pada Oktober 1945. KH Abbas juga turut menghadiri acara yang merumuskan fatwa jihad tersebut.

KH Abbas ikut aktif dalam organisasi NU. Di sini jabatannya adalah anggota Dewan Muhtasyar pusat dan kemudian Rais A’am Dewan Syuriah NU Propinsi Jawa Barat.***

Editor: Nurhidayat

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah