Saat ditanya sampai kapan akan melaksanakan proses belajar mengajar ini akan dilakukan di bawah tenda peleton dari Resimen IV Pelopor Brimob, Ani hanya menyebut kemungkinan sampai sekolahnya dibangun lagi.
Menurut Ani, sepengetahuannya di wilayahnya ada 7 sekolah yang terdampak gempa Cianjur dan belum diketahui apakah sekolah terdampak gempa lainnya itu sudah bisa melaksanakan proses belajar mengajar atau belum.
Ani dan para guru lainnya sangat bersyukur bisa secepatnya melaksanakan proses belajar mengajar. “Hanya tata usaha yang masih bekerja di bangunan SD, semua guru juga berkumpul dalam tenda,” tutur Ani.
Bahkan Ani bukan hanya bersyukur, tapi mengungkapkan rasa bangganya karena ada satu alumninya yang kini menjadi Komandan Brimob yang membawa pasukannya membantu menyediakan tenda dan berbagai keperluan lainnya untuk pengungsi dan juga untuk kelancaran proses belajar mengajar.
Baca Juga: Peristiwa Langka : Pengguna Nomor Punggung 13 itu Tersambar Petir pada Tanggal 13
“Itu Pak Komandan Wahyu kan alumni sekolah kami. Ia datang ke daerahnya pas kami sangat membutuhkan” tutur Ani dengan bangga.
Ani juga mengatakan akan menceriterakan bukan saja pada seluruh siswanya, tapi juga pada masyarakat lainnya bahwa Komandan Resimen IV Pelopor Brimob AKBP Wahyu itu putra daerah Panyaweuyan, alumni SDN Panyaweuyen.
Untuk memberi motivasi dan semangat, bahwa dengan belajar dan kerja keras, bukan hambatan bagi warga kampung Panyaweuyan dan juga kampung desa lainnya untuk bisa meraih cita-cita setinggi mungkin dan menjadi orang berguna bagi sesama. “Paling itu sudah dibuktikan dengan Pak Komandan Wahyu,” tuturnya.