Dengan dasar kesukarelawanan dan keihklasan, bencana alam gempa berskala 5,6 SR yang terjadi pada 21 Nopember 2022 sekitar jam 13.21 wib, menimpa wilayah Kab.Cianjur, Sukabumi dan Bogor yang hingga tanggal 4 Desember 2022 Posko PMI Jawa Barat mencatat lebih dari 300 orang meninggal dunia, serta puluhan ribu warga terdampak oleh kerusakan. Selain itu juga ribuan bangunan rusak.
Baca Juga: Tikus dan Babi Hutan Ganggu Laju Pertanian di Majalengka dan Indramayu
Musibah tersebut mengakibatkan penduduk terdampak terpaksa harus mengungsi ke tempat yang dianggap aman. Puluhan tenda yang dibangun oleh tim Badan Penanggulangan Bencana bersama pemerintah dan sukarelawan PMI penuh oleh para pengungsi terdampak.
Tak kurang dari 300 orang relawan PMI dari kota/kabupaten di Jawa Barat, Prov Banten, Prov.Lampung dan Jawa Timur, serta Korps Sukarelawan dari berbagai perguruan tinggi di Jabar turut membantu masyarakat terdampak bencana gempa tsb.
Bupati Cianjur Drs.Herman Suherman, telah menetapkan Tanggap Darurat Bencana selama 30 hari s.d tanggal 20 Desember 202 dan bila perlu bisa diperpanjang.
Hingga 4 Desember 2022, para relawan PMI masih tetap membantu masyarakat, walau ketika awal terjadinya gempa tidak kurang dari 300 relawan turun membantu secara sukarela dan ikhlas.
Baca Juga: Letusan Gunung Semeru Bisa Timbulkan Tsunami? Begini Tanggapan PVMBG
Oleh tim kordinator, diberikan penugasan sesuai dengan bidangnya termasuk jadwal beristirahat. Relawan dari PMI saling berganti bisa per 5 hari atau per 7 hari. Kini tidak kurang dari 100 orang relawan PMI masih tetap bertugs di Kab.Cianjur, dengan melayani 7 sektor(Assesment, evakuasi, pelayanan kesehatan, pelayanan ambulan /mobil jenzah, air dan sanitasi,psikososial, pemulihan keluarga dan penyemprotan desinfektan).
Posko PMI Jabar hingga 2 Desember 2022 mencatat dampak kesehatan masyarakat meliputi penyakit ISPA, Gastritis, Hioertensi, Diare, penyakit kulit dan diabetes mellitus.
Gempa bumi 5,6 SR 21 Nopember 2022, terlah berdampak pada 117.068 jiwa, dan 115.020 harus mengungsi. Selain itu korban meninggal dunia lebih kurang 300 jiwa dan uka-luka 7.742 jiwa.