Pembangunan Flyover dan JPO Ciroyom Mulai Oktober 2022

- 16 Agustus 2022, 17:29 WIB
Walikota Bandung pimpin pembahasan pembangunan flyover dan JPO Ciroyom
Walikota Bandung pimpin pembahasan pembangunan flyover dan JPO Ciroyom /


SABACIREBON - Pembangunan flyover dan JPO (jembatan penyeberangan orang) Ciroyom Kota Bandung, ditargetkan dimulai Oktober 2022.

Pembangunan flyover dan JPO Ciroyom dikaitkan dengan rencana target uji coba kereta cepat Jakarta Bandung pada bulan Juni 2023.

Baca Juga: Kado Tak Merdeka Mardani di Hari Kemerdekaan

Untuk pembangunan flyover dan JPO Ciroyom itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bersama Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Barat kembali melakukan pembahasan, Selasa, 16 Agustus 2022.

Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jabar menargetkan pembangunan flyover dan JPO Ciroyom bisa mulai dikonstruksi pada Oktober 2022. Oleh karenanya, pada September nanti harus sudah ada pemenang tendernya.

Baca Juga: Pantun Bambang Soesatyo untuk Capres agar Tak Bimbang

Menanggapi hal ini, Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menyampaikan, Pemkot Bandung terus berkomitmen untuk membantu pelaksanaan pembangunan tersebut.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah bisa lelang karena kereta cepat ditargetkan uji coba pada Juni 2023. Sehingga flyover-nya harus sudah selesai dibangun," ungkap Yana.

Baca Juga: Presiden Dalam Sidang Tahunan MPR: 19 Juta UMKM Harus Didukung Agar Bisa Naik Kelas

Yana mengatakan, flyover Ciroyom yang panjangnya sekitar 700-800 meter ini juga memakan beberapa lahan Pemkot Bandung. Di antaranya sebagian halaman depan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kota Bandung.

"Kantor Kelurahan Ciroyom, Sukaraja juga. Kalau pemukiman penduduk itu tidak ada yang kena karena lahan itu memang area milik KAI dan sejajar dengan lintasan rel," ujarnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Indonesia Akan Jadi Penghasil Produk I Industri Hijau Kompetitif Global

Sementara itu, Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Barat, Erni Basri mengatakan, urgensi pembangunan jalur ganda ini sebagai jalur transfer jalur para penumpang dari Padalarang-Bandung.

"Dengan kecepatan kereta seperti itu, perlintasan kita harus steril, sehingga membutuhkan flyover dan JPO. Ini upaya kita untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat," ucap Erni.

Baca Juga: Bulu Tangkis Tokyo : Pemain Denmark Viktor Axelsen Masih Jadi Momok Pebulu Tangkis Putra Dunia

Erni juga memastikan, penertiban lahan selama ini telah berjalan lancar. Masyarakat sangat kooperatif dan merasa terbantu karena telah difasilitasi dalam pembangunan infrastuktur.

"Untuk nilai ganti untung bagi warga yang usahanya terpaksa kita tertibkan, masih dalam proses perhitungan. Sekarang dari Pemkot Bandung akan menerjunkan tim terpadu untuk menghitung semuanya dan sosialisasi secara terus menerus kepada masyarakat lainnya," tuturnya.

Baca Juga: 919 Pembalap Bertarung di Ajang Meikarta Autofest 2022

Ditemui di tempat yang sama, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, Dadang Darmawan menjelaskan, terkait skema analisis dampak lalu lintas (andalalin), pihaknya telah menyurvei langsung ke lapangan. Jumat pekan ini rencananya akan diterbitkan hasilnya.

"Dishub akan menyusun tugas rekayasa jalan, baik saat pembangunan flyover dan JPO, maupun rekayasa jalan pascapembangunan flyover dan JPO. Lalu, kami juga akan kembali memperbaharui data-data tanah milik Pemkot Bandung yang terkena dampak," jelas Dadang.*

Editor: Uyun Achadiat

Sumber: diskominfo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah