DKM Masjid Besar Kaum Limbangan Sambut 1 Muharam 1444 H dengan Bazar Gratis dan Pawai Obor

- 29 Juli 2022, 16:52 WIB
Masjid Besar Kaum Limbangan Garut, tengah mempersiapkan sambut 1 Muharam 1444 H.
Masjid Besar Kaum Limbangan Garut, tengah mempersiapkan sambut 1 Muharam 1444 H. /Foto: DKM Masjid Besar Kaum Limbangan/


SABACIREBON - Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Besar Kaum Limbangan, Garut Jawa Barat,  akan membangkitkan kembali tradisi lama  pawai obor menyambut tahun baru Islam.  

Kemeriahaan pawai obor yang dikoordinasikan secara besar-besaran di Limbangan memang  sudah lama hilang karena berbagai alasan.

Kalaupun ada yang menyelenggarakan hanya dalam  kelompok-kelompok kecil.

Harapan menghidupkan kembali tradisi pawai obor ini, tidak lepas pula dari membangkitkan semangat warga masyarakat Limbangan yang dulu pernah mejadi daerah penting.   

Baca Juga: Kejuaraan Bulu Tangkis Dunia : Ribka Siti Fadia Ditargetkan Lolos Semi Final   

Balubur Limbangan sendiri adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Garut yang semula berstatus kabupaten sebelum pindah ke Garut kota sekarang.

Dikutip dari infogarut, Konon menurut Babad Limbangan, nama Limbangan merupakan pemberian dari Sunan Gunung Djati.

Pada awalnya Sunan Gunung Djati mengusulkan  mengubah nama Galuh Pakuan --  sebuah kerajaan --  menjadi Imbangan, yang berarti seimbang atau penyeimbang.

Seiring perubahan zaman dan waktu  nama Imbangan berubah menjadi Limbangan.

Baca Juga: Mahasiswa KKN Edukasi Masyarakat Mertapada Kulon Cirebon
 
Limbangan pun sempat mejadi daerah penting bagi penjajah Belanda.

Pada tanggal 22 Maret 1811, Daendels sempat membubarkan Kabupaten Limbangan karena alasan ekonomi.

Namun pada tanggal 16 Februari 1813, Raffles mengembalikan status Limbangan menjadi kabupaten, sampai akhirnya kabupaten dipindahkan ke Garut.

Ketua DKM Masjid Besar Kaum Limbangan KH Zaki Irvan, mengatakan, membangkitkan semangat warga masyarakat Limbangan kali ini akan menggunakan momentum Tahun Baru Islam, 1 Muharam 1444 Hijriah.  

Baca Juga: Gawat ! Jelang Bentrok Lawan Madura United, Bek Persib Ini Malah Kena Demam, Begini Kata Pelatih

Tujuan terdekatnya agar terbangun ukhuwah Islamiah khususnya bagi warga Limbangan, umumnya seluruh umat Islam.

Kyai Zaki mengatakan, agenda kegiatan memeriahkan 1 Muharam tidak semata seremonial dan pawai obor saja, namun juga ada aspek kesadaran bersadakah dan ekonomi kerakyatan.

Ia menjelaskan, panitia sejak awal menyampaikan rencana kepada jamaah masjid maupun mereka  yang memiliki kepedulian untuk bersadakah.

Dana yang terkumpul, menurut Kyai Zaki Irvan, digunakan untuk bazar gratis.

Konsepnya DKM  memodali usaha mikro dan kecil (UMK) yang bergerak dalam bidang usaha makanan, misalnya tukang minuman bajigur, baso, cuanki, dan makanan lainnya.

"Kami siapkan tempat untuk mereka menggelar di lokasi bazar. Para peserta pawai nanti kami bagi kupon dan bisa menukarkannya dengan makanan dan minuman yang tersedia secara gratis. Alhamdulillah donatur cukup antusias membantu," ujar Zaki, Jumat 29 Juli 2022.

Diungkapkan Zaki, acara dimulai salat berjamaah magrib, dilanjutkan dengan istigotsah. Selepas salat Isya, baru melaksanakan pawai obor.

Agus Kusaeri, salah seorang panitia mengatakan, peserta pawai obor terdiri dari para santri berbagai pesantren juga kelompok masyarakat umum.

Jumlahnya, menurut dia,  diperkirakan lebih dari 1.000 peserta. Mereka akan berpawai dengan jarak tempuh sekitar 2 km berkeliling Kota Kecamatan Limbangan.

Setiba dari pawai dan kembali ke lokasi start,  peserta akan disambut dengan panggung hiburan dan boleh makan sepuasnya di bazar gratis. Jumlah stan bazar tercatat lebih dari 60***
 
      
 

Editor: Asep S. Bakrie

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x