SABACIREBON - Ridwan Kamil dan keluarga, tak ingin berlama lama dalam duka cita. Keluarga Ridwan Kamil berduka cita sejak putera sulungnya hilang terseret arus Sungai Aare di Bern Swiss. Jasad putera sulung Ridwan Kamil, Eril atau Emmeril Kahn Mumtadz ditemukan dua minggu kemudian. Tidak hanya Ridwan Kamil dan keluarga yang berduka, tapi jutaan orang ikut berduka. Namun kini, Ridwan Kamil dan keluarga telah mengakhiri suasana duka citanya. Berakhirnya masa duka ditandai pula dengan dipungkasnya rangkaian doa dan pengajian yang digelar di Gedung Pakuan Bandung. Rangkaian pengajian dan doa untuk almarhum Eril diadakan berturut turut selama dua minggu. Hari Minggu, 19 Juni 2022, merupakan pengajian terakhir. "Insya Alloh, saya bukan orang tua yang bersedih tapi berbahagia (dengan banyaknya doa untuk alm. Eril)," kata Ridwan Kamil di acara pengajian itu. Menurut Ridwan Kamil, Eril bukanlah miliknya semata. Eril merupakan milik umat. Sejumlah kebaikan yang dilakukan Eril semasa hidupnya, akan terus dilanjutkan. Seperti bersedekah bagi mereka yang membutuhkan. Baca Juga: Untuk Lolos ke Perempat Final, Persib Bandung Hanya Butuh Hasil Imbang Lawan Bhayangkara FC Kang Emil, sapaan untuk Ridwan Kamil, rnenyontohkan, mobil antik warna merah, tetap bisa dimanfaatkan untuk disewakan. Hasil sewa akan disumbangkan untuk pembangunan mesjid Al Mumtadz di Cimaung Kabupaten Bandung. Termasuk setiap tanggal 25 Juni, ulang Tahun Eril, diimbau untuk bersedekah meningkatkan kesalehan sosial. Ridwan Kamil pun akan kembali menata sisa sisa ungkapan duka cita yang hadir untuk keluarga besarnya. Di antaranya, 1.200 karangan dan buket bunga duka cita yang ada di Gedung Pakuan dan Gedung Sate akan dibersihkan. Kang Emil akan menggaet seniman bernama Jibril untuk menyulap karangan karangan bunga duka cita itu menjadi karya seni yang dapat dinikmati banyak orang.***
|