Saksikan, Lebaran di Garut diisi acara Tradisional 'Ngapungkeun Balon'

- 30 April 2022, 15:41 WIB
Ilustrasi balon terbang sebagai acara tradicional sambut Hari Lebaran di kabupaten Garut./Ilustrasi. Warga Panawuan, Tarogong Kidul, Garut, memiliki tradisi 'Ngapungkeun Balon' saban Lebaran. /Pixabay/Cleverpix
Ilustrasi balon terbang sebagai acara tradicional sambut Hari Lebaran di kabupaten Garut./Ilustrasi. Warga Panawuan, Tarogong Kidul, Garut, memiliki tradisi 'Ngapungkeun Balon' saban Lebaran. /Pixabay/Cleverpix /

SABACIREBON  -  Hari Raya Lebaran atau Idul Fitri selalu menjadi momentum yang ditunggu masyarakat di berbagai daerah. Ini menjadi hari spesial yang diisi oleh berbagai kegiatan dengan mengundang masyarakat yang ramai berkunjung.

Lain daerah lain pula kebiasaannya. Termasuk di daerah kabupaten Garut, Jawa Barat pada hari raya Idul Fitri biasa mereka mengadakan kegiatan yang dapat mengundang kerumunan masyarakat penuh dengan sukacita.

Tradisi yang biasa dilakukan di Garut ialah disebut Ngapungkeun Balon (menerbangkan balon). Kegiatan ini  selalu digelar warga Panawuan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten  Garut, saban Lebaran.

Baca Juga: Skuad Terbaik Terpilih untuk SEA Games, Irfan Jaya Masuk Daftar 3 Pemain Bintang Berpotensi Dicoret

Tradisi itu digelar warga Panawuan setiap Hari Raya Idul Fitri untuk memeriahkan momen silaturahmi antarwarga.

Jelang Lebaran 2022, warga Panawuan pun sibuk membuat balon-balon raksasa untuk diterbangkan pada Hari Raya Idul Fitri nanti.

Penerbangan balon akan dilakukan di lapangan Panawuan, Tarogong Kidul sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.

"Ya sekarang lagi persiapan membuat balon raksasa untuk kegiatan tradisi nanti di hari Lebaran, dikerjakannya mulai nanti malam," kata Dwi Azhar Ramdan, salah satu warga Panawuan, dikutip Saba Cirebon.com dari Antara 29 April 2022.

Baca Juga: Rest Area Favorit di Majalengka Ramai dikunjungi, Pemudik. Kaget, Antrean Terjadi Juga di Toilet

Rencananya, para pemudia Panawuan akan membuat balon raksasa berukuran tinggi yang diameternya sekitar 10 meter.

Balon raksasa itu dibuat dari kertas minyak yang warnanya macam-macam. 

"Tahun sekarang rencananya mau membuat dua balon, itu bisa menghabiskan dana untuk satu balon Rp500 (ribu) sampai Rp1 juta," katanya.

Penerbangan balon rencananya dilakukan setelah menunaikan Sholat Id. Setelah itu, seluruh masyarakat yang berkumpul akan menutup acara dengan saling bersalaman dan maaf-memaafkan.

Baca Juga: Paul McCartney (79) Naik Panggung Lagi Duet dengan John Lennon

"Di daerah sini banyak orang yang mudik, jadi mereka saling bertemu dan balon raksasa ini sebagai tradisi kegiatan berkumpulnya masyarakat untuk hiburan dan bersilaturahmi," kata Dwi.***

 

Editor: Otang Fharyana

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah