"Saat ini harganya memang berangsur turun. Hari ini terpantau di kisaran Rp 45 ribu per kilogramnya. Padahal kemarin masih di Rp 40 ribu. Dengan kata lain, harganya masih belum stabil atau fluktuasi," ujar Karliati.
Karliati menjelaskan, harga bawang putih ini memang cenderung masih mahal. Ini dikarenakan harga normalnya hanya dibandrol Rp 20 ribu per kilogramnya. Kalau pun naik, harganya takkan melebihi Rp 28 ribu perkilogramnya.
"OPM ini upaya kami menyetabilkan daya beli masyarakat. Jangan sampai, masyarakat dirugikan akibat harga bawang yang mahal ini," kata Karliati.
Dalam OPM ini, bawang putih yang disiapkan sebanyak tujuh ton. Kegiatan OPM ini digelar di tiga pasar tradisional di wilayahnya di antaranya Pasar Citeko, Wanayasa dan Leuwi panjang. Adapun bawang putih yang dijual di OPM ini merupakan stok atau bantuan dari Provinsi.
"Untuk harganya, kami jual Rp 28 ribu per kilogram. Siapa saja boleh beli, minimalnya satu kilogram. OPM ini digelar selama 2 hari kedepan,” tambah Karliati.
Baca Juga: Malta Resmi Terpapar, Gadis 12 Tahun Dinyatakan Positif Virus Corona Sepulang dari Italia
Karliati menambahkan, saat ini pihaknya terus memantau pergerakan harga bawang putih ini. Ini dikarenakan munculnya kekhawatiraan masyarakat tentang harga bawang putih yang terus tak terkendali. Dalam hal ini, pihaknya turut melibatkan Disperindag Jawa Barat beserta Satgas Pangan Provinsi.
Sementara itu, personel Satgas dari Polda Jabar Siti Hamidah menambahkan bahwa kegiatan OPM ini telah digelar di beberapa kabupaten/kota di Jawa Barat. Beberapa di antaranya Cimahi, Cianjur dan Purwakarta. Kegiatan ini merupakan bagian dari antisipasi agar harga kebutuhan pokok masyarakat bisa tetap stabil.
"Untuk kebutuhan OPM di Jabar, ada 22 ton bawang putih yang disiapkan," tutup Hamidah dalam pernyataannya.***