Mayoritas penduduknya yang berprofesi sebagai petani kesulitan untuk menjual hasil bumi mereka.
Memasarkan secara online pun susah, wilayah ini belum dapat sinyal provider yang baik, atau masih ‘blank spot’.
Adapun para bandar yang biasa datang memborongnya pun jadi enggan ketika harus melintasi jalan setapak yang rusak.
Serta, lebar jalan hanya bisa dilewati satu kendaraan roda empat saja. Itu pun harus mobil yang bertenaga besar
Diutarakan Kaswan (60 tahun) warga Desa Jamberama yang ditemui PR Cirebon sedang bergotong-royong di lokasi pembangunan jalan, di Dusun Surian, desa setempat. Kalau warga di sana sudah lama merindukan adanya perbaikan jalan.
“Bertahun-tahun kami harus jalan kaki membawa hasil bumi dari pertanian ketika ada pengepul datang, lantaran mobil angkutannya susah masuk kampung kami,” ungkapnya.
“Terutama, anak-anak kami kasihan, untuk sekolah ke MTS atau SMP harus jalan kaki sampai 5 kilo meter ke Kecamatan Selajambe. Begitu pun istri bila hendak berbelanja, atau ketika ada saudara sakit atau melahirkan” lirih Kaswan.
Sejumlah warga lainnya yang sedang bergotong royong kerja bhakti membangun jalan tersebut, menyampaikan ucapan rasa terima kasih begitu dalam kepada TNI dan Pemerintah yang telah memperhatikan kegelisahan mereka selama ini.