Network
PR CIREBON - Setelah beredar bahwa habib Rizieq Shihab telah kabur dari rumah sakit dan tidak mau melakukan tes swab bahkan ada kesan bahwa RS UMMI menutup-nutupi hasilndari tes swab Habib Rizieq, namun setelah melakukan konferensi pers di Balai Kota Bogor maka jelas sudah semuanya.
Hingga akhirnya Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku akan mempertimbangkan dan mencabut laporan polisi terhadap pihak RS UMMI Kota Bogor atas tuduhan menghalangi atau menghambat penanganan wabah penyakit menular.
"Kami mempertimbangkan untuk tidak melanjutkan aduan kepada pihak kepolisian," kata Bima Arya. dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Video yang diunggah Senin 30 November pada akun YouTube Muslim Channel.
Baca Juga: Beredar Kabar HRS Kabur dari RS UMMI Bogor, Pihak Pihak Rumah Sakit Beri Penjelasan
Karena menurut Bima bahwa sebenarnya Direktur Utama RS UMMI memiliki itikad baik untuk menjelaskan beberapa hal berkaitan dengan tuduhan menghalangi atau menghambat penanganan wabah penyakit menular terhadap Satgas Covid-19 Kota Bogor.
"Kami melihat dan sangat menghargai itikad baik dari pihak RS UMMI untuk menjelaskan kelemahan komunikasi termasuk SOP di rumah sakit tersebut. Meskipun kami sudah memberikan teguran keras," terangnya.
Bima pun percaya bahwa pihak rumah sakit beritikad untuk meningkatkan sikap profesionalitas dalam pelayanan pasien yang bukan hanya warga Kota Bogor, melainkan dari luar wilayah termasuk kepada Rizieq Shihab, pentolan Front Pembela Islam (FPI) yang sudah lama tidak pulang ke Indonesia.
Baca Juga: Sebelum Dirawat akibat Positif Covid-19, Said Aqil Sindir Kelompok Radikal: Jangan Ganggu Pancasila!
Wali Kota Bogor Arya Bima pun mengatakan dengan tegas bahwa Tentu saja termasuk Habib Rizieq Shihab bukanlah musuh.
Karena bagi Arya Bima sebagai Wali Kota Bogor siapin bukanlah musuh melainkan musuh utama yang sesungguhnya adalah wabah virus Covid-19, hal tersebut pun di katakan pula kepada Ketua Satgas.
"Kalau musuh kita bukan siapa-siapa, bukan RS UMMI, siapapun itu bukan individu manapun. Musuh kita adalah Covid-19 yang harus kita hadapi bersama." ujar Arya Bima.***
