Informasi Pribadi Sempat Tersebar Luas, Psikologis Pasien Positif Virus Corona asal Depok alami Tekanan

9 Maret 2020, 19:21 WIB
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto yang juga juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (6/3/2020).* /ANTARA FOTO/

PIKIRAN RAKYAT - Wabah virus corona menjadi kengerian tersendiri bagi hampir seluruh masyarakat Indonesia, dimana kini Pementerian Indonesia melalui Kementerian Kesehatan mengonfirmasi pasien positif tambahan.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes sekaligus juru bicara penanganan virus corona atau COVID-19 Achmad Yurianto, mengumumkan adanya enam pasien tambahan pada Minggu, 8 Maret kemarin.

Baca Juga: Seakan Jadi Hal Biasa, Para Pengendara Sepeda Motor di Cirebon Masih Kedapatan Tak Tertib saat Tunggu Kereta Melintas

Namun, secara mengejutkan, Achmad Yurianto kembali mengumumkan adanya 13 orang pasien positif virus corona, sehingga totalnya kini mencapai 19 orang.

Sebelumnya, pasien virus corona pertama yang dikonfirmasi di Indonesia merupakan dua warga asal Depok yang diduga tertular dari sebuah acara dansa yang dihadiri WNA Jepang.

WNA Jepang yang sudah kembali ke Malaysia tersebut dikonfirmasi positif virus corona, sehingga ditelusuri perjalanan sebelumnya, dan dinyatakan bahwa dua WNI tersebut positif terpapar virus corona.

Baca Juga: Ditegur Marak Terjadi Aksi Tawuran Pelajar, Pemkot Cirebon Berjanji Cari Solusi Bersama

Dua warga asal Depok tersebut lantas menjalani perawatan di RSPI Sulianti Saroso dan mengalami peningkatakan kesehatan yang cukup signifikan dan dalam kondisi yang stabil.

Akan tetapi, informasi pribadi keduanya yang sempat tersebar luas di media sosial oleh oknum tak bertanggungjawab yang mengorek kediaman dan asal-usul keduanya, sehingga dikabarkan pasien pertama tersebut mengalami tekanan.

Seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs PMJ News, kedua pasien asal Depok tersebut merasa terbebani dan kondisi psikologisnya tertekan.

Baca Juga: Resmikan Pojok Baca BI Corner dan Pekan QRIS, Wakil Wali Kota Cirebon: Kemajuan Teknologi Bisa Permudah Kinerja Masyarakat

Hal tersebut diungkap oleh Achmad Yurianto yang menuturkan kondisi keduanya saat melakukan siaran pers di Kantor Presiden, Jakarta pada Senin 9 Maret 2020.

“Agak depresi akibat identitas terbuka. Sekarang mereka agak tertekan dengan hal itu. Faktor psikologis akan berpengaruh ke imunitas,” ungkap Achmad Yurianto seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs PMJ News.

Beban psikologis keduanya dikhawatirkaan akan memperngaruhi imunitas atau daya tahan tubuh, hal itu akan membuat pasien kesulitan menghalang Covid-19.

Baca Juga: Terima Reses Komisi VIII DPR RI, Wali Kota Cirebon Harap Dukungan Pemerintah Pusat

Sehingga, pada Senin, keduanya dinyatakan positif virus corona, padahal menurut Yusri, keduanya sudah menjalani isolasi selama tujuh hari dengan catatan kondisi fisik yang membaik.

Untuk pasien yang telah dinyatakan positif virus corona, semuanya telah menjalani masa isolasi di rumah sakit di Jakarta dan diwilayah lain dan kasusnya saling berkaitan.

Beberapa pasien diantaranya terinfeksi dari salah satu ABK Kapal Diamond Princess yang sebelumnya telah menjalani masa katrantina, sehingga ia kini disebut sebagai episentrum atau penyebar virus corona.

Baca Juga: Dampak Penyebaran Virus Corona, Anggota DPR Ingatkan Jangan Sampai Sebabkan PHK

Hingga hari Minggu kemarin, Kementerian Kesehatan telah meninjau 620 spesimen dari 25 provinsi dans 21 diantaranya masuk dalam suspect, meski semuanya masih membutuhkan observasi lanjutan.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler