Tekan Kenaikan Harga Bawang Putih, Pemkab Purwakarta Gelar OPM di Sejumlah Pasar Tradisional

8 Maret 2020, 10:33 WIB
Pasokkan semakin sulit, harga bawang putih di Pasar Cikurubuk, Tasikmalaya mengalami kenaikan.* //KP/ ASEP M SAEFULOH

PIKIRAN RAKYAT - Bawang putih telah menjadi bahan kebutuhan utama di masyarakat. Dengan begitu, saat terjadi kenaikan harga bawang di pasar, jelas membuat kekhawatiran di masyarakat.

Untuk meredam kenaikan harga bawang putih tersebut, Pemkab Purwakarta menggelar Operasi Pasar Murah (OPM) di sejumlah pasar tradisional di wilayah Kabupaten Purwakarta.

Salah satu lokasi OPM yang digelar adalah Pasar Leuwipanjang di Kabupaten Purwakarta pada Jumat, 06 Maret 2020.

Baca Juga: Malta Resmi Terpapar, Gadis 12 Tahun Dinyatakan Positif Virus Corona Sepulang dari Italia

Dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com melalui situs resmi Pemerintah Kabupaten Purwakarta bahwa OPM itu dilakukan sebagai bagian dari upaya Pemkab untuk menyetabilkan daya beli masyarakat terhadap komoditas bawang putih.

Terlebih, kenaikan tak wajar dari harga bawang putih  ini sudah berlangsung sejak akhir tahun lalu hingga saat ini.

Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (KUPP) Kabupaten Purwakarta Karliati Djuanda menyampaikan pandangannya. Ia mengatakan OPM ini digelar dengan melibatkan Satgas Pangan Provinsi beserta jajaran Polda Jabar.

Baca Juga: Situ Tamansari Dibersihkan, Bupati Bogor: Ikhtiar Kendalikan Banjir dari Hulu

OPM ini digelar karena saat ini harga bawang putih sudah tak terkendali. Bahkan, beberapa pekan lalu harganya tak bisa ditoleransikan atau melebihi puncak tertinggi penjualan, yakni mencapai Rp 60 ribu perkilogram. Namun berdasarkan beberapa OPM yang sudah dilaksanakan, harga bawang putih berangsur turun. Meskipun harga tersebut belum berada di titik stabil.

"Saat ini harganya memang berangsur turun. Hari ini terpantau di kisaran Rp 45 ribu per kilogramnya. Padahal kemarin masih di Rp 40 ribu. Dengan kata lain, harganya masih belum stabil atau fluktuasi," ujar Karliati.

Karliati menjelaskan, harga bawang putih ini memang cenderung masih mahal. Ini dikarenakan harga normalnya hanya dibandrol Rp 20 ribu per kilogramnya. Kalau pun naik, harganya takkan melebihi Rp 28 ribu perkilogramnya.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Cirebon, Minggu 8 Maret 2020: Kesambi dan Kapetakan Pagi dan Siang Cerah Berawan, Sore hingga Malam Diterpa Hujan Lokal

"OPM ini upaya kami menyetabilkan daya beli masyarakat. Jangan sampai, masyarakat dirugikan akibat harga bawang yang mahal ini," kata Karliati.

Dalam OPM ini, bawang putih yang disiapkan sebanyak tujuh ton. Kegiatan OPM ini digelar di tiga pasar tradisional di wilayahnya di antaranya Pasar Citeko, Wanayasa dan Leuwi panjang. Adapun bawang putih yang dijual di OPM ini merupakan stok atau bantuan dari Provinsi.

"Untuk harganya, kami jual Rp 28 ribu per kilogram. Siapa saja boleh beli, minimalnya satu kilogram. OPM ini digelar selama 2 hari kedepan,” tambah Karliati.

Baca Juga: Malta Resmi Terpapar, Gadis 12 Tahun Dinyatakan Positif Virus Corona Sepulang dari Italia

Karliati menambahkan, saat ini pihaknya terus memantau pergerakan harga bawang putih ini. Ini dikarenakan munculnya kekhawatiraan masyarakat tentang harga bawang putih yang terus tak terkendali. Dalam hal ini, pihaknya turut melibatkan Disperindag Jawa Barat beserta Satgas Pangan Provinsi.

Sementara itu, personel Satgas dari Polda Jabar Siti Hamidah menambahkan bahwa kegiatan OPM ini telah digelar di beberapa kabupaten/kota di Jawa Barat. Beberapa di antaranya Cimahi, Cianjur dan Purwakarta. Kegiatan ini merupakan bagian dari antisipasi agar harga kebutuhan pokok masyarakat bisa tetap stabil.

"Untuk kebutuhan OPM di Jabar, ada 22 ton bawang putih yang disiapkan," tutup Hamidah dalam pernyataannya.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: Pemerintah Kabupaten Purwakarta

Tags

Terkini

Terpopuler