Ridwan Kamil Resmikan Jantung Desa, Kini Pelajar Garut Tak Usah Pakai Rakit untuk Sekolah

29 Januari 2020, 10:20 WIB
Jembatan Gantung (Jantung) Desa di Desa Sukasenang, Kelurahan Lengkongjaya, yang menghubungkan Kecamatan Karangpawitan dan Kecamatan Banyuresmi di Kabupaten Garut.* /Humas Jabar.*/

PIKIRAN RAKYAT- Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meresmikan Jembatan Gantung (Jantung) Desa di Desa Sukasenang, Kelurahan Lengkongjaya, yang menghubungkan Kecamatan Karangpawitan dan Kecamatan Banyuresmi di Kabupaten Garut. Peresmian dilakukan pada Minggu, 26 januari 2019.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman resmi Humas Jabar, Kang Emil mengatakan dengan adanya jembatan gantung tersebut, akses anak-anak sekolah membaik.

Sebelum ada Jantung Desa, anak-anak Kecamatan Karangpawitan dan Banyuresmi menggunakan rakit untuk bersekolah.

Baca Juga: Tanggapi Beragam Tuduhan soal Jiwasraya, SBY Tulis Surat Terbuka Sarat Tantangan di Facebook

"Anak-anak sekolah menyandung nyawa demi melintasi sungai menuju sekolahnya. Ini adalah salah satu cerita itu. Di sini ada sungai besar Cimanuk yang dulu pernah ada kebencanaan," ujar Emil.

Ia pun menambahkan bahwa ada juga fasilitas yang menggunakan rakit untuk menghubungkan dua kecamatan.

"Dan hanya ada fasilitas menggunakan rakit. Rakit sering terjadi kecelakaan dan tenggelam," tambahnya.

Adapun Jantung Desa merupakan program inovasi dari Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar guna mewujudkan Desa Juara. Ada 23 Jantung Desa yang dibangun pada 2019.

Pemilihan lokasi Jantung Desa pun menggunakan skala prioritas, yakni akses ekonomi dan pendidikan.

Baca Juga: Balada Guru Honorer di Cirebon: Gaji Jauh dari UMK, di CPNS 2020 pun Tak Berdaya

"Tahun ini, kita perbanyak empat kali lipat, ada 89 (jembatan) dan 8 ada di Kabupaten Garut. Mudah-mudahan bermanfaat. Tadi saya tanya warga mereka senang tidak ada lagi waswas," ucap Emil.

Ia mengatakan bahwa ekonomi dan pendidikan warga bisa lancar berkat jembatan sederhatan tersebutu.

Kepala Raudhatul Athfal Nurul Huda Imas Nurhayati sementara itu mengatakan, sebelum ada Jantung Desa, siswa-siswinya dari Kecamatan Karangpawitan mesti menyebrangi sungai Cimanuk untuk sampai sekolah.

Jika musim hujan datang dan arus sungai deras, siswa-siswinya harus menempuh jarak sekitar 15 kilometer.

Baca Juga: Unggah Foto Bantuan untuk Korban Banjir Kabupaten Bandung, Ridwan Kamil Juga Paparkan Solusi yang Dikebut

"Dengan jembatan ini, anak-anak sudah tidak ada hambatan lagi untuk sekolah karena jembatan ini yang bisa menghubungkan kedua kecamatan," tutur dia.

"Anak-anak dan orang tua sangat bersyukur. Kalau musim hujan, khususnya dari kecamatan sebelah (Karangpawitan), saya menyarankan agar tidak untuk sekolah karena kalau menyebrang menggunakan rakit, musim hujan terbawa arus. Ada juga yang jatuh," ujar Imas.

Imas pun menyatakan, semangat anak-anak RA Nurul Huda untuk bersekolah tinggi. Selain itu, kata dia, seringkali siswa-siswinya datang ke sekolah dalam keadaan basah kuyup karena jatuh dari rakit.

"Saya salut sama anak-anak. Mereka punya semangat sekolah yang tinggi. Kalau nyebrang pakai rakit, orang tua mereka hanya melihat dari atas. Makanya, dengan adanya jembatan ini, anak-anak pasti lebih semangat untuk sekolah," akhir Imas.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Humas Jawa Barat

Tags

Terkini

Terpopuler