Trump Kalah Pilpres AS 2020, Apa yang akan terjadi Selepas Habis Jabatan Presiden Januari 2021?

- 8 November 2020, 08:14 WIB
Donald Trump
Donald Trump /the guardian
PR CIREBON - Setelah kalah, Trump masih berencana menjadi perantara kekuasaan di Partai Republik dan bahkan secara pribadi memikirkan untuk mencalonkan diri sebagai presiden lagi pada Pilpres AS 2024.
 
Ketika berbicara tentang politik presidensial, sekarang akan ada persaingan untuk siapa yang bisa menjadi pewaris Trump.
 
Jika kemenangan pemilihan Biden lebih besar, kita mungkin telah melihat kandidat Partai Republik yang lebih moderat naik menjelang 2024, tetapi tampaknya sangat mungkin pesaing teratas untuk presiden mungkin seperti Nikki Haley, Senator Ted Cruz (R-TX), Josh Hawley  (R-MO), Senator Tom Cotton (R-AR), atau salah satu anak Trump.
 
Donald Trump Jr secara khusus sangat cocok dengan basis ayahnya.  Tapi siapa yang tahu?  Masa depan GOP masih bisa menjadi Trump sendiri - yaitu, tentu saja, jika dia menghindari penuntutan.
 
 
Dia dapat mencoba meluncurkan jaringan TVnya sendiri - atau setidaknya sering muncul di OANN.  Dia kemungkinan besar masih akan mengadakan acara pidato seperti reli juga.  
 
Tetapi penting untuk dicatat bahwa dia memiliki utang senilai $ 1 miliar dengan berbagai penyelidikan melayang di atasnya, termasuk penyelidikan dugaan penipuan di New York.  
 
Trump juga telah terlibat dalam tingkah laku yang oleh mantan pemecah masalah Michael Cohen mengaku bersalah.
 
Dalam tanda-tanda yang lebih berbahaya untuk kehidupan pasca-kepresidenannya, pemberi pinjaman lama Trump, Deutsche Bank, dilaporkan siap untuk memutuskan hubungan dengannya.  
 
 
Seperti yang ditunjukkan oleh mantan asisten direktur kontraintelijen di FBI Frank Figliuzzi baru-baru ini, ancaman kontraintelijen Trump tidak hilang setelah kalah dalam pemilihan ulang.  
 
Rahasia AS apa yang ingin diungkapkan presiden untuk keluar dari utangnya?  Pertanyaan itu pasti akan membuat beberapa pejabat pemerintah terjaga di malam hari.
 
Ketika menyangkut administrasi Trump, pemerintahan Biden dapat meluncurkan penyelidikan atas perilaku korup, pelanggaran hak asasi manusia, pelanggaran Undang-Undang Penetasan, dan penyalahgunaan dana pembayar pajak, untuk menyebutkan beberapa kemungkinan menjerat Trump.  
 
 
Secara keseluruhan, Amerika telah mengalahkan Donald Trump dan itu adalah alasan yang sangat besar untuk harapan dan perayaan. 
 
Tetapi kemungkinan ada sosok seperti Trump yang lebih cerdas di luar sana yang mencatat, menunggu untuk lebih kompeten menjalankan buku pedoman yang ditinggalkan presiden ini.  
 
Kesopanan telah menang tetapi perang melawan Trumpisme masih jauh dari selesai.***
 

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x