Kepemimpinan Biden Bisa Bawa Perubahan Besar Politik Global, Berpengaruh ke Timur Tengah dan Afrika

- 8 November 2020, 07:18 WIB
POTRET Joe Biden Presiden terpilih Amerika Serikat.*
POTRET Joe Biden Presiden terpilih Amerika Serikat.* /Instagram.com/@joebiden/
PR CIREBON - Joe Biden secara resmi mengalahkan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) 2020.
 
Tentu, pergantian presiden yang duduk di Gedung Putih sangat menentukan dengan apa yang akan terjadi di dunia nantinya, bukan sekedar Amerika.
 
Ketika Joe Biden resmi menjabat pada Hari Pelantikan bulan Januari 2021 mendatang, akan terjadi perubahan besar dalam politik global.
 
Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Sky News, berikut pandnagan pengamat terkait kemungkinan situasi politik yang akan terjadi pada Palestina, Iran, dan Afrika setelah Joe Biden memimpin di kursi kepresidenan Amerika Serikat.
 
 
Mark Stone, salah satu pengamat dari Timur Tengah meyakini AS akan berhubungan lebih baik dengan Iran karena Biden akan lebih memilih Palestina kettimbang Israel.
 
Hal tersebut akan kembali seperti masa lalu dimana presiden melakukan diplomasi "hati-hati" dari tahun ke tahun, seperti saat era Barack Obama.
 
'Kesepakatan abad ini' Donald Trump dengan Israel kemungkinan akan dibatalkan dan Biden akan lebih bersimpati dengan masalah Palestina
 
Biden adalah wakil presiden ketika Obama memimpin pembicaraan nuklir yang dia lihat sebagai kemenangan diplomatik, tentu akan berpengaruh terhadap kerja sama nuklir antara AS dan Iran.
 
 
Biden adalah harapan dari banyaknya diplomasi keras, sanksi, dan ancaman dari era Trump, yang mungkin akan berubah setelah Biden memimpin AS.
 
Di Arab Saudi, hubungan militer, diplomatik dan strategis akan terus berlanjut ketika Biden menjabat di kursi kepresidenan AS nantinya.
 
John Sparks, pengamat dari Afrika, menilai akan terjadi komitmen terhadap pemuda di Afrika jika Biden resmi memimpin Gedung Putih.
 
Joe Biden memang belum banyak bicara tentang Afrika saat dia berkampanye untuk kepresidenan AS.
 
 
Bagi kamu yang belum tahu, ada beberapa paragraf yang diajukan oleh Partai Demokrat pada 2019 tentang pertumbuhan populasi benua saat Trump (Partai Republik) menjabat.
 
Dengan jumlah anak muda di Afrika yang meningkat pesat dan mengalami urbanisasi. Biden menulis: "Amerika Serikat tidak boleh melewatkan momen ini untuk terlibat dengan pemuda Afrika dan menawarkan mereka jendela ke model demokrasi Amerika."
 
Komitmen untuk kembali terlibat dalam kehidupan politik di Afrika akan disambut oleh para politisi progresif dan orang-orang yang mencari akuntabilitas dalam kehidupan publik.
 
 
Joe Biden telah mendaftarkan sejumlah penasihat yang bekerja di bawah Bill Clinton dan Barack Obama, dan dengan mantan asisten menteri luar negeri urusan Afrika, Susan Rice, timnya akan menawarkan kesinambungan dengan pemerintahan Partai Demokrat.
 
Selain itu, Biden memiliki wakil presiden (Kamala Harris) yang merupakan keturunan dari orang tua Afrika-Amerika, sebuah situasi yang akan merangsang minat dan membuka pintu AS bagi Afrika.
 
Barack Obama, yang merupakan putra seorang ekonom Kenya, disambut oleh banyak orang di setiap datang ke Afrika selama masa jabatannya. Hal itu bukan tidak mungkin akan dirasakan juga oleh Biden.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Sky News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x