Biden Klaim Kemenangan, Trump Tak Terima: Jangan Salah Klaim, Proses Hukum Baru Saja Dimulai

- 7 November 2020, 10:25 WIB
Kandidat Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Joe Biden
Kandidat Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Joe Biden /Kartika Mahayadnya/Bandungraya.Pikiran-Rakyat.com/

PR CIREBON - Presiden Donald Trump pada Jumat 6 November kemarin, mengatakan kepada penantangnya Joe Biden untuk tidak "salah mengklaim" Gedung Putih.

"Joe Biden tidak boleh salah mengklaim jabatan Presiden. Aku bisa membuat klaim itu juga. Proses hukum baru saja dimulai!" tulis Trump dalam akun media sosial Twitternya.

Trump sendiri telah berulang kali mengklaim bahwa ia memenangkan pemilihan itu pada hari Selasa, meskipun penghitungan suara menunjukkan dengan kuat kepadanya untuk menjadi presiden satu periode.

Baca Juga: PBB Selidiki Penggunaan Senjata Kimia yang Diduga Dilakukan oleh Pasukan Bersenjata di Suriah

Ketua DPR Nancy Pelosi menyebutkan bahwa Joe Biden sebagai "presiden terpilih" Amerika Serikat. Hal itu dia utarakan kepada wartawan setelah Biden menyalip Trump dalam perolehan suara di Pennsylvania.

"Jelas bahwa tiket Biden-Harris akan memenangkan Gedung Putih, presiden Terpilih Biden memiliki mandat yang kuat untuk memimpin," katanya, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel New Asia.

“Ini adalah hari bahagia bagi negara kita. Joe Biden adalah seorang unifier, karena ia bertekad untuk menyatukan orang-orang", lanjutnya Nancy.

Baca Juga: Biden Semakin Dekat dengan Kemenangan Pemilu AS, Trump Sebagai Pembangkang Berumpah untuk Bertarung

Pennsylvania akan cukup untuk menempatkan Biden melewati jumlah ajaib 270 suara di Electoral College negara bagian, yang menentukan kepresidenan.

Twitter telah menandai beberapa unggahan di platform-nya yang menyebut bahwa Biden sebagai "presiden terpilih".

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis melalui Gedung Putih pada Jumat pagi, Trump bersumpah untuk melanjutkan pertarungan hukumnya.

Baca Juga: Jika Biden Terpilih Sebagai Presiden, Indonesia Miliki Peran Penting Meredakan Ketegangan AS-Tingkok

"Kami akan mengejar proses ini melalui setiap aspek hukum untuk menjamin bahwa rakyat Amerika memiliki kepercayaan pada pemerintah kami. Saya tidak akan pernah menyerah berjuang untuk anda dan bangsa kita," ujar Trump.

Biden telah merebut Michigan dan 16 suara pemilihnya, dan memperluas keunggulannya atas Trump di Georgia, Pennsylvania dan Nevada, sehingga menempatkannya di ambang memenangkan Gedung Putih tiga hari setelah jajak pendapat ditutup.

Sementara itu, menurut Menteri Luar Negerinya Brad Raffensperger, ketiga negara bagian lainnya masih memproses surat suara pada hari Jumat. Georgia kemungkinan akan menjalani penghitungan ulang.

Baca Juga: Kepulangan Habib Rizieq Shihab Diharapkan Bawa Kesejukan dan Stabilitas Politik di Tanah Air

"Taruhannya tinggi dan emosi tinggi di semua sisi. Kami tidak akan membiarkan perdebatan-perdebatan itu mengalihkan perhatian kami dari pekerjaan kami. Kami akan melakukannya dengan benar dan kami akan mempertahankan integritas pemilu kami," katanya.

Dia mengatakan bahwa Georgia membiarkan pengamat dari kedua kampanye menonton penghitungan setelah Trump, tanpa bukti, dugaan kecurangan yang meluas secara nasional.

Para pejabat mengatakan sekitar 9.000 surat suara militer dan luar negeri masih luar biasa dan dapat diterima jika mereka tiba pada hari Jumat dan diberi tanda pos pada hari Selasa atau sebelumnya.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x