Pemuda Muslim Prancis Berjaga di Luar Katedral agar Tidak Terjadi lagi Serangan Ekstrimis Islam

- 7 November 2020, 09:13 WIB
Bendera Prancis: Agar serangan ekstrimis islam tidak terjadi lagi, muslim di Prancis berjaga di luar katedral di kota masing-masing.
Bendera Prancis: Agar serangan ekstrimis islam tidak terjadi lagi, muslim di Prancis berjaga di luar katedral di kota masing-masing. /Pixabay/jacqueline macou

PR CIREBON - Sebagai seorang Muslim kelahiran Prancis, Elyazid Benferhat ikut merasa terpukul dan sakit hati karena serangan ekstremis Islam yang mematikan di sebuah gereja di Nice.

Kemudian dia memutuskan untuk bertindak agar serangan ekstrem yang dikatakan bahwa hal tersebut dilakukan oleh umat Islam tidak terulang kembali

Seorang pria yang menggambarkan dirinya perdamaian dan pragmatisme, Benferhat dan seorang teman mengumpulkan sekelompok pemuda Muslim untuk berjaga di luar katedral kota mereka untuk liburan akhir pekan All Saints.

Baca Juga: Joe Biden Hampir Menangkan Pemilu, Trump Bersikeras akan Gugat Melalui Setiap Aspek Hukum

Hal tersebut dilakukan untuk secara simbolis melindunginya dan menunjukkan solidaritas antar sesama umat muslim dengan pengunjung gereja Katolik.

Umat ​​di gereja abad ke-13 di selatan kota Lodeve sangat tersentuh. Pastor paroki itu mengatakan sikap mereka memberinya harapan di saat kekacauan.

Benferhat, berbicara dengan aksen Prancis selatan yang khas , mengidentifikasi dirinya sebagai "lebih Prancis daripada apa pun". Sementara ibunya lahir di Aljazair, dia lahir di Prancis dan tumbuh hanya berbicara bahasa Prancis.

Baca Juga: Vaksinasi Direncanakan Desember, Mulyanto Harap Pemerintah Prioritaskan Nakes dan Daerah Zona Merah

"Tapi saya juga Muslim dan kami telah melihat Islamofobia di negara ini, dan terorisme," katanya kepada The Associated Press. dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Independent

Halaman:

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x