Pada Senin malam, Kedutaan Besar Prancis di Ankara mengeluarkan peringatan kepada warga negara Prancis yang tinggal dan bepergian di Turki, untuk melakukan kewaspadaan yang besar karena konteks lokal dan internasional, mendesak mereka untuk menghindari pertemuan atau demonstrasi di tempat umum.
Macron telah berjanji untuk melawan separatisme Islam, dengan mengatakan hal itu mengancam untuk mengambil alih beberapa komunitas Muslim di Prancis.
Negara itu telah diguncang oleh kasus pemenggalan kepala terhadap seorang guru yang dilakukan oleh seorang militan Islam, hal itu dilakukannya sebagai pembalasan penggunaan kartun Nabi Muhammad di sebuah kelas tentang kebebasan berekspresi.
Baca Juga: Kejagung Klaim Pihaknya Selamatkan Uang Negara Lebih dari Rp19 Triliun Selama Setahun
Turki dan Prancis sama-sama anggota aliansi militer NATO, tetapi telah berselisih mengenai masalah-masalah termasuk Syria dan Libya, yuridiksi maritim di Mediterania timur, dan konflik di Nagorno-Karabakh.***