Gedung Putih Jual Senjata ke Taiwan, Tiongkok Meradang: Jangan Bahayakan Hubungan Damai

- 13 Oktober 2020, 10:28 WIB
Ilustrasi Senjata Api
Ilustrasi Senjata Api /

PR CIREBON - Gedung Putih bergerak maju dengan tiga penjualan persenjataan canggih ke Taiwan, dan telah mengirimkan pemberitahuan tentang kesepakatan tersebut ke Kongres untuk persetujuan, lima sumber yang mengetahui situasi tersebut mengatakan kepada kantor berita.

Langkah menjelang pemilihan presiden 3 November, Amerika Serikat (AS) kemungkinan besar akan membuat marah Tiongkok, yang menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, dan tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk mencapai tujuannya.

Reuters melaporkan pada bulan September bahwa sebanyak tujuh sistem persenjataan utama sedang melalui ekspor AS ketika pemerintah Trump meningkatkan tekanan terhadap Tiongkok.

Diminta tanggapan atas perkembangan hari Senin, Kedutaan Besar Tiongkok mendesak Washington dalam pernyataan yang dikirim melalui email untuk menghentikan penjualan senjata dan hubungan militer dengan Taiwan.

Baca Juga: Kedatangan Aksi 1310 Tolak UU Omnibus Law Disambut, Kapolda: Hanya 1.000, Tinggal Tunjukkan

"Jangan sampai hal itu benar-benar membahayakan hubungan Tiongkok-AS dan perdamaian serta stabilitas lintas selat," ucap Kedutaan Besar Tiongkok. Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Aljazeera.

Dalam pernyataan yang dikirim melalui email, seorang perwakilan kedutaan mengatakan bahwa Tiongkok secara konsisten dan tegas menentang penjualan senjata AS ke Taiwan, dan memiliki tekad kuat dalam menegakkan kedaulatan dan keamanannya.

Pemberitahuan informal itu untuk peluncur roket berbasis truk yang dibuat oleh Lockheed Martin Corp yang disebut High Mobility Artillery Rocket System (HIMARS), rudal udara ke darat yang dibuat oleh Boeing Co disebubt SLAM-ER, dan pod sendor eksternal untuk Jet F-16 yang memungkinkan transmisi citra dan data real time dari pesawat kembali ke stasiun darat.

Baca Juga: Kedatangan Aksi 1310 Tolak UU Omnibus Law Disambut, Kapolda: Hanya 1.000, Tinggal Tunjukkan

Pemberitahuan untuk penjualan sistem persenjataan lain, termasuk drone udara besar dan canggih, rudal anti-kapal Harpoon berbasis darat dan ranjau bawah air, untuk mencegah pendaratan amfibi, belum mencapai Capitol Hill, tetapi ini diharapkan segera, kata sumber tersebut.

"Sebagai masalah kebijakan, Amerika Serikat tidak mengkonfirmasi atau mengomentari penjualan atau transfer pertahanan yang diusulkan sampai mereka secara resmi diberitahukan kepada Kongres," ujar seorang juru bicara Departemen Luar Negeri.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Reuters Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x