Arab Saudi Mulai Melaksanakan Puasa Pada Hari Senin

- 11 Maret 2024, 18:48 WIB
Ka'bah, kiblat untuk umat Muslim di seluruh dunia, yang terletak di Makkah, Arab Saudi.
Ka'bah, kiblat untuk umat Muslim di seluruh dunia, yang terletak di Makkah, Arab Saudi. /Pikiran Rakyat/Rendy Jean Satria/

SABACIREBON- Arab Saudi akan memulai perjalanan ibadah spiritual dengan melaksanakan puasa selama sebulan di bulan Ramadhan pada Senin setelah penampakan bulan sabit baru resmi terlihat di Hawtat Sudair.

Pemantauan bulan tersebut dilakukan oleh para astronom dari Departemen Observatorium Astronomi Universitas Majmaah di Riyadh yang dipimpin oleh astronom terkemuka Saudi bernama Abdullah Al-Khudairi.

Penampakan bulan sabit tersebut kemudian menjadi penanda bahwa Ramadhan di Arab Saudi dimulai pada 11 Maret yang sekaligus menandai dimulainya bulan suci bagi sebagian besar dari hampir 2 miliar umat Islam di seluruh dunia.

Baca Juga: 2 Minuman Segar yang Cocok Dinikmati di Saat Bulan Puasa Ramadhan

Selain Arab Saudi, Qatar dan Uni Emirat Arab juga telah mengonfirmasi bahwa Ramadhan akan dimulai pada Senin. Sedangkan Oman, Pakistan, Indonesia, Australia, Malaysia, Brunei, dan Iran memulai puasa sehari kemudian.

Penentuan tanggal mulai Ramadhan sendiri bergantung pada perhitungan bulan dan penampakan fisik bulan baru, sebuah praktik yang berakar pada tradisi Islam.

“Perhitungan dan teknologi melengkapi proses penampakan. Saya katakan bahwa perhitungan astronomi dan pengamatan dengan mata telanjang, seperti mata manusia, keduanya saling membutuhkan,” kata Al-Khudairi.

Baca Juga: Bulan Puasa, Kepsek MTs Ini Malah Terciduk Tengah Asyik Pesta Narkoba

Ke depan, Universitas Majmaah berencana untuk meningkatkan fasilitas dan menambah tim untuk lebih menyederhanakan proses penampakan bulan sehingga bisa menjadi pusat untuk melihat penampakan bulan.

“Kami ingin membangun gedung besar di sini. Ini akan menjadi pusat Majmaah untuk melihat bulan,” ucap Wakil Direktur Penelitian Pascasarjana dan Ilmiah Universitas Majmaah, Mohammed Al-Shehri.

Peningkatan fasilitas dan tim tersebut lantaran keputusan mengenai dimulainya Ramadhan memiliki arti penting agama dan budaya bagi umat Islam di seluruh dunia.

Baca Juga: Resep Tumis Cumi Hitam ala Sisca Soewitomo, Cocok untuk Hidangan Berbuka dan Sahur di Bulan Puasa

Salah satu bulan paling suci dalam kalender Islam, Ramadhan dirayakan dengan puasa, doa dan amal sebagai waktu pengabdian spiritual dan disiplin diri.

Umat Islam tidak makan, minum, merokok, dan kebutuhan fisik lainnya dari fajar hingga matahari terbenam sebagai bentuk ibadah dan ketaatan kepada Allah SWT.

Puasa di bulan Ramadhan adalah salah satu dari lima rukun Islam dan wajib bagi seluruh umat Islam dewasa, kecuali mereka yang sakit, lanjut usia, hamil, menyusui, menstruasi, atau bepergian.

Baca Juga: Tips Menjaga Badan Tetap Fit dengan Pola Makan Teratur Selama Bulan Puasa ala dr. Tirta

Bulan suci tersebut berfungsi sebagai waktu untuk melakukan refleksi tidak hanya bagi umat Islam tetapi juga bagi orang-orang dari semua agama, memupuk pemahaman dan saling menghormati di berbagai wilayah geografis, budaya dan komunitas.***

Editor: Nurhidayat

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x