Normalisasi dengan Israel, Konflik Generasi Buat Raja dan Putra Mahkota Arab Saudi Bertentangan

- 24 September 2020, 10:33 WIB
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman.
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman. /

Namun sebuah laporan mengatakan hubungan formal antara Arab Saudi dan Israel tidak mungkin terjadi selama raja masih berkuasa dan meskipun Raja Salman telah menyerahkan kendali kerajaan sehari-hari kepada putranya, dia telah mengeluarkan pernyataan untuk mendukung rakyat Palestina.

Raja, menurut laporan itu, berbicara dengan Presiden Trump awal bulan ini dan menegaskan kembali dukungannya terhadap inisiatif perdamaian Arab, yang mengusulkan hubungan antara Israel dan negara-negara Arab sebagai imbalan kembalinya wilayah yang direbut Israel dari Palestina pada tahun 1967.

Baca Juga: Minta Sumatera Barat Diubah jadi Minangkabau, Fadli Zon: Hubungannya dengan Keistimewaan Sejarah

Saudi tidak mengkritik kesepakatan yang ditengahi pemerintahan Trump antara Israel, Uni Emirat Arab dan Bahrain, meskipun Palestina meminta agar kerajaan angkat bicara.

Palestina mengecam kesepakatan itu sebagai pengkhianatan, tetapi media yang dikendalikan negara Saudi menyebut mereka sebagai tanda positif untuk perdamaian di wilayah tersebut.

Sebelumnya Trump memperkirakan bahwa Palestina akan datang ke meja perundingan setelah serangkaian perjanjian ditandatangani antara Israel dan negara-negara Arab. Pakar Timur Tengah juga  mengatakan bahwa Bahrain membangun hubungan dengan Israel tidak akan terjadi tanpa persetujuan dari Arab Saudi.

Baca Juga: Menapak Jejak Perjalanan Jaksa Pinangki, Kejagung Periksa Dua Saksi dari Pejabat Imigrasi

Akan tetapi, data dari jajak pendapat publik Saudi yang diterbitkan bulan lalu oleh Institut Washington untuk kebijakan negara-negara Timur Tengah dengan Israel menunjukkan banyak warga Saudi tidak mendukung kesepakatan.

"Damai apa? Damai setelah semua yang Israel lakukan, pembunuhan dan perang? Ini sulit untuk terjadi antara Saudi dan Israel. Saya tidak akan mendukungnya," ucap Bader, seorang pemuda Saudi di Riyadh.***

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x