Pada tahun 1947, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengusulkan pembagian Palestina menjadi dua negara, satu negara Yahudi dan satu negara Arab. Hal ini memicu ketegangan antara Yahudi dan Arab di wilayah tersebut.
Perang Arab-Israel 1948
Pada 14 Mei 1948, David Ben-Gurion, pemimpin Komite Eksekutif Yahudi, mengumumkan berdirinya Negara Israel, yang segera diakui oleh sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Namun, negara-negara Arab segera merespons dengan serangan militer terhadap Israel, memulai apa yang sekarang dikenal sebagai Perang Arab-Israel 1948.
Perang ini mengakibatkan ratusan ribu orang Palestina mengungsi, sementara beberapa wilayah Palestina dikuasai oleh Israel.
Baca Juga: Berikut Ini Daftar Harga Tiket Timnas Indonesia vs Brunei Darussalam
Konflik ini berakhir dengan gencatan senjata, tetapi tidak dengan kesepakatan perdamaian yang sah.
Perang-Perang Berikutnya
Setelah Perang Arab-Israel 1948, terjadi beberapa perang lainnya, termasuk Perang Enam Hari pada tahun 1967 dan Perang Yom Kippur pada tahun 1973.
Setiap perang ini memperdalam ketegangan antara Israel dan Palestina, dan wilayah yang dikuasai Israel semakin meluas.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bandung Raya Hari Ini Sabtu 7 Oktober 2023 Berpotensi Hujan Disertai Petir
Perang Palestina vs Israel bukanlah konflik yang sederhana, dan akarnya terletak pada sejarah panjang ketegangan antara dua pihak.