Korea Selatan Temukan Mutasi Baru Covid-19 Serupa Virus di Amerika Utara hingga Timur Tengah

- 27 Agustus 2020, 06:30 WIB
ILUSTRASI Covid-19. /Pixabay
ILUSTRASI Covid-19. /Pixabay /

PR CIREBON - Otoritas kesehatan Korea Selatan memeperingatkan soal peningkatan mutasi galur (strain) dari virus Corona jenis baru yang menyebabkan Covid-19.

"Jenis mutasi Covid-19 melanda Amerika Utara, Eropa, dan Timur Tengah semakin banyak ditemukan," sebut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC).

Namun, para pejabat menambahkan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa mutasi itu bersifat lebih menular.

Baca Juga: Tidur Ternyata Mampu 'Membersihkan' Otak, Salah Satunya Turunkan Risiko Demensia

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Yonhap News Agency, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, Korea Selatan telah mendeteksi galur GH dari virus yang paling umum terjadi di Amerika Utara, Eropa, dan Timur Tengah.

Otoritas kesehatan Korea Selatan pertama kali menemukan jenis ini pada April 2020 lalu.

Pejabat di pusat kendali penyakit menambahkan bahwa jenis mutasi ini menyumbang sekira 77,4 persen dari 685 pasien yang diperiksa.

Baca Juga: Sering Mengalami Insomnia? Hati-hati Bisa Jadi Tanda Penyakit Jantung dan Risiko Stroke

Sebelumnya, Korea Selatan mencatat angka penambahan kasus Covid-19 tertinggi sejak Maret, pada Minggu, 23 Agustus 2020, akibat penularan yang terjadi pada klaster jemaat gereja di Seoul yang menghadiri aksi unjuk rasa.

Dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KCDC) hingga saat ini Korea Selatan mencatatkan total 17.399 kasus positif Covid-19 dengan 309 kematian.

Dengan penambahan signifikan itu, pemerintah menerapkan aturan pembatasan sosial tingkat dua di sejumlah wilayah di luar Seoul, melarang pertemuan gereja secara langsung, serta menutup kelab malam, layanan bufet, dan warung internet.

Baca Juga: Depresi hingga Kepribadian Ambang, Deretan Drama Korea ini Mengisahkan tentang Kesehatan Mental

Korea Selatan pada akhirnya akan menerapkan aturan pembatasan sosial tingkat tiga, yakni pembatasan sosial paling ketat, yaitu sekolah dan kegiatan bisnis terpaksa harus ditutup, jika penambahan kasus tidak kunjung menurun.

Sebelumnya per Sabtu, 22 Agustus 2020 tengah malam, dilaporkan terdapat penambahan sebanyak 397 kasus infeksi baru di negeri Ginseng tersebut.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Yonhap News Agency


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x