Network
SABACIREBON - Arman Soldin, jurnalis Prancis berusia 32 tahun yang bekerja untuk kantor berita AFP, tewas dalam konflik Ukraina pada hari Selasa setelah terkena tembakan roket di dekat Chasiv Yar, tepat di sebelah barat Bakhmut.
Soldin adalah bagian dari tim AFP pertama yang pergi ke Ukraina setelah invasi Rusia pada Februari tahun lalu dan telah tinggal di sana sejak September.
Namun, konflik yang terus berlanjut di wilayah itu mengakibatkan risiko besar bagi para jurnalis yang mencoba meliputnya.
Baca Juga: Info Elektronik Jadul : Dhins Audio Miliki 30.000 Kaset, 2.000 Piringan Hitam dan Barang Elektronik lainnya
Melansir BBC, Ketua AFP, Fabrice Fries, engatakan bahwa kematian Soldin menjadi pengingat yang mengerikan akan risiko dan bahaya yang dihadapi wartawan setiap hari saat meliput konflik di Ukraina.
Presiden Prancis Emmanuel Macron memberikan penghormatan atas pekerjaan Soldin di garis depan perang.
"Kami berbagi rasa sakit dengan orang yang dicintainya dan rekan-rekannya," tulisnya dalam tweet.
Baca Juga: Heboh Bintang Porno Amerika Kendra Lust Bikin yang Ikut Promosikan Shah Rukh Khan di Twitter
Pun, anggota parlemen di seluruh spektrum politik di Majelis Nasional Prancis memberikan penghormatan kepada Soldin.
Komite Perlindungan Jurnalis mencatat bahwa Soldin adalah jurnalis ke-15 yang tewas saat meliput perang di Ukraina sejak Februari 2022.
Sebelumnya, Pierre Zakrzewski dan Frederic Leclerc-Imhoff, juga jurnalis Prancis, telah tewas dalam konflik di Ukraina.***
