Malaysia Berang Diberitakan Perlakukan Buruk Buruh Migran Ilegal, Al Jazeera Dadakan Kena Geledah

- 5 Agustus 2020, 20:22 WIB
Sebanyak 26 orang imigran asing pengungsi Rohingnya di Malaysia berpura-pura tenggelam ke dasar laut karena takut dideportasi
Sebanyak 26 orang imigran asing pengungsi Rohingnya di Malaysia berpura-pura tenggelam ke dasar laut karena takut dideportasi /Astro Awani

PR CIREBON - Pemerintah Malaysia nampak melakukan tindakan bar-bar belum lama ini pada Kantor televisi Al Jazeera yang terletak di Kuala Lumpur pada Selasa, 04 Agustus 2020.

Tepatnya, pihak Al Jazeera mengatakan kepolisian Malaysia menggeledah kantornya untuk menyelidiki isi berita yang menampilkan perlakuan pemerintah terhadap pekerja migran ilegal selama pandemi Covid-19.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi, otoritas Malaysia yang memberlakukan karantina ternyata juga memutuskan menangkap ratusan pekerja migran ilegal, termasuk anak-anak dan pengungsi dari etnis Rohingya.

Baca Juga: Berniat Telusuri Jejak Pencuri HP, Terungkap Usaha Pilu Ayah di Garut Agar Anak Bisa Belajar Daring

Berita itu termuat dalam tayangan berjudul "Terkunci saat Karantina di Malaysia" yang disiarkan pada 3 Juli 2020, sehingga itu menyulut kecaman dari Pemerintah Malaysia yang menyebut berita itu tidak akurat, menyesatkan dan tidak berimbang.

Namun rupanya, sejumlah organisasi pegiat hak asasi manusia justru menuding balik pemerintah mengekang kebebasan pers, terlebih dengan adanya beberapa wartawan Al Jazeera yang diinterogasi oleh kepolisian.

Bahkan, kepolisian juga menyelidiki para saksi untuk dugaan penghasutan, pencemaran nama baik, dan pelanggaran terhadap Undang-Undang Komunikasi.

Baca Juga: Presiden Jokowi Berpeluang Bagikan Uang Rp 600 Ribu Selama 6 Bulan, Simak Kriteria Pilihannya

Selain itu, Kepolisian Malaysia nampak menyita dua komputer dari kantor perwakilan Al Jazeera di Kuala Lumpur saat penggeledahan.

"Penggeledahan kantor dan penyitaan beberapa komputer jadi langkah pemerintah yang kian meresahkan, khususnya untuk kebebasan pers dan aksi demikian menunjukkan seberapa jauh mereka akan bertindak untuk mengintimidasi wartawan," demikian laporan dari Al Jazeera.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Al Jazeera Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x