Sepupu Aya, Khalil al-Suwadi, mengatakan kepada Agence France Presse (AFP) bahwa dia sedang menggali puing-puing rumah saudara laki-lakinya ketika dia melihat kaki saudara iparnya.
"Kami mendengar suara saat kami sedang menggali," katanya. "Kami membersihkan debu dan menemukan bayi dengan tali pusar, jadi kami memotongnya dan sepupu saya membawanya ke rumah sakit."
Baca Juga: Ingin Nyobain Belanja Gratis?, Syaratnya, Salat Subuh Berjamaah di Masjid ini
Suwadi terus menggali batu bata dan logam yang tersisa dari rumah saudaranya, berharap ibu anak itu masih hidup.
Namun yang masih hidup katanya, hanya bayinya. Sejak saat itu Aya telah dipindahkan dengan aman ke sebuah rumah sakit di Afrin di provinsi Aleppo.
Cuplikan media sosial menunjukkan seorang pria berlari dari puing-puing bangunan lima lantai yang rata dengan bayi kecil yang berdebu.
Pria kedua berlari ke arahnya membawa selimut untuk menghangatkan bayi yang baru lahir di suhu di bawah titik beku sementara pria lain berteriak meminta mobil.
Semua orang yang dicintai Aya dibaringkan di lantai rumah kerabat terdekat menjelang pemakaman bersama yang diadakan pada hari Selasa.
'Kami mengungsi dari (kota timur) Deir Ezzor. Abdullah adalah sepupu saya dan saya menikah dengan saudara perempuannya,” tambah Suwadi.
Awal pekan ini, Maarouf mengatakan Aya tiba di rumah sakit dalam kondisi buruk, dengan memar dan luka di sekujur tubuhnya.