Dianggap Telat Enam Bulan, WHO Baru akan Mengirim Tim Pelacak Pasien Pertama Covid-19 ke Tiongkok

- 10 Juli 2020, 09:33 WIB
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.*
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.* /ANTARA/

PR CIREBON - Enam bulan setelah wabah virus corona jenis baru menyebar ke seluruh dunia dan menyentuh angka 12 juta kasus terinfeksi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Senin, 6 Juli 2020 lalu bahwa pihaknya mengirim tim ke Tiongkok untuk bekerja mencari pasien pertama.

WHO memperingatkan bahwa pandemi jauh dari selesai, juga memperingatkan bahwa dalam suasana perpecahan global dan politisasi krisis Covid-19, ia khawatir kasus yang terburuk belum terjadi.

Badan kesehatan PBB menyesalkan tonggak 'sangat tragis' yakni tercatatnya 500.000 kematian dan 12 juta kasus infeksi yang telah dikonfirmasi telah tercapai di seluruh dunia.

Baca Juga: Covid-19 Belum Usai, Tiongkok Peringatkan Pneumonia Misterius Lebih Mematikan Melanda Kazakhstan

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters, WHO akan mengirim tim ke Tiongkok pada minggu ini sehubungan dengan pencarian asal virus yang memicu pandemi global.

Organisasi itu telah mendesak Tiongkok sejak awal Mei untuk mengundang para ahli untuk membantu menyelidiki asal-usul hewan dari virus corona.

"Kita dapat memerangi virus dengan lebih baik ketika kita mengetahui segala sesuatu tentang virus, termasuk bagaimana virus itu dimulai," direktur jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada konferensi pers virtual.

Baca Juga: Populasinya menjadi Target Pemburu, Gorila Paling Langka di Dunia Tertangkap Kamera di Nigeria

"Kami akan mengirimkan tim ke Tiongkok untuk mempersiapkan hal itu dan kami berharap hal itu akan mengarah pada pemahaman bagaimana virus dimulai," tambahnya.

Dalam keterangan tersebut, Tedros tidak merinci bagaimana susunan tim yang berangkat dan bagaimana misi khusus mereka yang sebenarnya.

Para ilmuwan percaya virus itu melonjak dari hewan ke manusia, mungkin dari pasar di Wuhan yang menjual hewan eksotis untuk daging, seperti daging kelelawar yang diduga menyebarkan virus.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Ribka Tjiptaning Akui Mayoritas Anggota PDIP adalah Anak Keturunan PKI ?

Ilmuwan juga meragukan, pencarian pasien pertama Covid-19 bisa dilakukan oleh WHO.

"Mereka tidak akan menemukan pasien pertama. Situasi ini sudah terlambat enam bulan. Mungkin ada peluang untuk menemukannya pada awal Desember," ucap John Nicholls, pakar patologi Universitas Hong Kong.

Saat dunia berlomba untuk menemukan vaksin dan terapi yang aman serta efektif melawan Covid-19, Tedros mengatakan negara-negara seperti Korea Selatan telah menunjukkan bahwa virus dapat berhasil ditekan dan dikendalikan dengan upaya yang sungguh-sungguh.

Baca Juga: Berdoa di Kuil untuk Pelarian, Ketua Gangster Pembantai 8 Polisi Ditangkap Usai 5 Hari jadi Buronan

Tedros mengungkapkan pemerintah setiap negara harus serius tentang langkah-langkah seperti pelacakan kontak, dan warga harus mengambil tanggung jawab untuk langkah-langkah pribadi seperti menjaga kebersihan tangan.

Berkaca pada angka kematian global dan angka infeksi, Tedros mengatakan, "Tetap saja, ini bisa dicegah melalui alat yang kita miliki."

"Pertanyaan kritis yang akan dihadapi semua negara dalam beberapa bulan mendatang adalah bagaimana hidup dengan virus ini. Itu adalah normal baru," pungkasnya.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x