Bak Adegan Drama Korea, Walikota Seoul Ditemukan Tak Bernyawa usai Kena Tuduhan Pelecehan Seksual

- 10 Juli 2020, 07:51 WIB
Walikota Seoul Park Won-soon Menghilang
Walikota Seoul Park Won-soon Menghilang //NYPost

PR CIREBON - Pencarian sepanjang malam yang dilakukan Kepolisian Seoul terhadap Wali Kota Seoul, Park Won-soon (64) berakhir tragis, usai jasad Park ditemukan tak bernyawa dengan sejumlah barang bawaan yang berada di dekatnya, seperti tas, botol air, ponsel, peralatan tulis, dan kartu nama Park sendiri.

Sebelumnya, polisi memutuskan mencari karena mendapat laporan dari putrinya sekitar pukul 17:17 sore yang menyatakan Park telah meninggalkan rumah selama 4-5 jam dengan meninggalkan kata-kata seperti surat wasiat dan dilengkapi kondisi telepon yang mati.

Tepatnya, Walikota itu diketahui telah meninggalkan kediamannya di bangsal Jongno pusat Seoul sekitar pukul 10:44 pagi dengan mengenakan topi hitam, jaket gelap, sepatu abu-abu dan membawa ransel hitam.

Baca Juga: Jauh dari Visi Presiden Jokowi, Pakar: Sebelum Mendikbud, Nadiem Makarim Lebih Cocok Jadi Dirjen

Berdasarkan data rekaman CCTV menunjukkan dia tiba di Taman Waryong di lingkungan berbukit di Jongno pada pukul 10:53 pagi waktu setempat.

Hanya saja, sinyal ponselnya terakhir dapat dideteksi di dekat Kuil Gilsang di bangsal Seongbuk, Seoul timur laut.

Sontak saja, saat itu ratusan polisi dan petugas penyelamat dikerahkan untuk melakukan pencarian habis-habisan untuk Park, serta lengkap dengan drone dan anjing polisi.

Adapun menurut seorang pejabat di Stasiun Pemadam Kebakaran Seongbuk, pencarian itu dibagi dalam dua sesi, yakni pencarian awal sudah selesai pada jam 9:30 malam dan akan meluncurkan putaran pencarian baru pada jam 10:30 malam.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Prabowo Subianto Bakal Dicopot usai Namanya Ada dalam Daftar Reshuffle Menteri?

Melansir dari Yonhap News Agency, pihak kantor walikota pun mengatakan, walikota tidak muncul untuk bekerja di siang hari karena masalah kesehatan.

Bahkan, dia membatalkan seluruh jadwalnya untuk hari itu, termasuk pertemuan yang akan diadakan di kantornya pada pukul 4:40 sore dengan alasan keadaan yang tidak dapat dihindari.

Baca Juga: Karakter Wanita Kuat dan Tak Tahu Malu, 4 Alasan Drakor It's Okay To Not Be Okay Layak Diantisipasi

Pada akhirnya, sekitar pukul 3:30 pagi waktu setempat, mayat itu ditempatkan di Rumah Sakit Universitas Nasional Seoul.

Menanggapi berita kematian pemimpinnya, para pendukung Park terlihat sedang menunggu di rumah sakit, dengan beberapa meratap dan berteriak, "Bangun, Park Won-soon," "Kami mencintaimu, Park Won-soon," dan "Maaf, Park Won-soon."

Sedangkan untuk otopsi, polisi berencana untuk berkonsultasi dengan keluarga Park tentang akan melakukan otopsi atau tidak.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Foto yang Menunjukkan Makam Nabi Muhammad, Simak Fakta Sebenarnya

Mengenai penyebab kematian Park sendiri, banyak orang telah meningkatkan dugaan bahwa Park menghilang hingga tak bernyawa, karena terkait dengan dugaan kasus pelecehan seksual yang sedang menghadangnya.

Ini bermula saat seorang mantan sekretaris yang bekerja di kantornya diyakini baru-baru ini mengajukan tuntutan pidana terhadap Park dan menghadiri pemeriksaan polisi hari Rabu.

Namun demikian, polisi menolak untuk mengkonfirmasi informasi apa pun mengenai kasus tersebut, termasuk apakah pengaduan telah diajukan.

Baca Juga: Terseret Kasus Maria PauIine, Seorang Jenderal Polisi Terima Mahar Berupa Mobil Mewah

Sementara itu, Park Won-soon merupakan seorang pengacara hak asasi manusia yang terpilih sebagai Walikota Seoul dalam pemilihan sela 2011 lalu.

Kemudian, dia terpilih kembali pada tahun 2014 dan 2018 sebagai kandidat untuk Partai Demokrat yang berkuasa, menjadi walikota terlama di kota itu.

Lebih ironisnya lagi, dia telah dianggap sebagai calon presiden potensial untuk partainya dalam pemilihan 2022 mendatang.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Yonhap News Agency


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x