Tiongkok Jadi Musuh Paling Agresif, AS Merasa Terancam dengan Operasi 'Perburuan Rubah'

- 9 Juli 2020, 13:00 WIB
BENDERA Tiongkok dan bendera AS.*
BENDERA Tiongkok dan bendera AS.* /AP / Thomas Peter/

"Dari hampir 5.000 kasus kontra-intelijen aktif saat ini yang sedang berlangsung di seluruh negeri, hampir setengahnya terkait Tiongkok," sambungnya.

Baca Juga: Gegerkan Dunia Maya, Sebuah Video TikTok Perlihatkan Hewan Aneh Berlengan Panjang Layaknya Manusia

Lebih lanjut, Wray juga mengungkapkan bahwa Presiden Xi Jinping telah mempelopori program yang disebut "perburuan rubah".

Program ini menargetkan warga negara Tiongkok di luar negeri yang dipandang sebagai ancaman bagi pemerintah Tiongkok.

"Pemerintah Tiongkok ingin memaksa mereka kembali ke Tiongkok, dan taktik Tiongkok untuk melakukan itu mengejutkan. Ketika tidak bisa menemukan satu target perburuan rubah, pemerintah Tiongkok mengirim utusan untuk mengunjungi keluarga target di sini, di Amerika Serikat,

Baca Juga: Berdamai dengan Perpisahan, Anak Ini Cicipi Lagi Makanan Terakhir Sang Ibu yang Dibekukan 5 Tahun

"Pesan yang mereka sampaikan? Target itu memiliki dua pilihan: kembali ke Tiongkok segera, atau bunuh diri," jelas Wray.

Dengan demikian, hal yang disampaikan Wray jelas menandakan bahwa Washington sekarang melihat Beijing tidak hanya sebagai musuh yang agresif, sekaligus jadi pesaing ambisius dalam kepemimpinan global.***

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: BBC


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah