Sedianya untuk Berobat, Seorang Anak Tega Berbohong hingga Habiskan Tabungan Rp382 Juta Demi PUBG

- 9 Juli 2020, 06:20 WIB
Turnamen PUBG Mobile menjadi salah satu yang berkembang pesat.
Turnamen PUBG Mobile menjadi salah satu yang berkembang pesat. /- PUBG

PR CIREBON - Permainan populer zaman sekarang, PUBG kembali menuai masalah karena adanya kasus seorang anak remaja di Punjab yang tega menghabiskan hampir Rs 16 lakh (Rp 328 Juta) dari rekening tabungan milik orang tuanya.

Bahkan, uang sebesar itu rela ia habiskan hanya untuk membeli sejumlah item dalam aplikasi PUBG, seperti artileri, tiket untuk turnamen, dan amunisi virtual selama sebulan.

Padahal, bila ditilik lebih dalam, uang sebesar itu sengaja ditabung agar dapat digunakan ayahnya untuk biaya pengobatan dirinya.

Baca Juga: Tuai Kecaman atas Kebijakan Ekspor Benih Lobster, Nelayan: Edhy Prabowo Hanya Mudahkan 'Gelindra'

Melansir dari situs India Today, kejadian ini bermula saat remaja berusia 17 tahun yang berbasis di Khagar mengatakan kepada orang tuanya bahwa ia akan menggunakan ponsel untuk belajar online.

Namun rupanya, remaja itu justru keasyikan bermain PUBG secara berlebihan di smartphone ayahnya.

Lebih dari itu, ia menyadari saat melakukan transaksi online, detail rekening bank dan detail kartu masih tersimpan dalam smartphone itu.

Baca Juga: Diklaim Nenek Moyang Hiu, Fosil Ikan Predator Raksasa Berusia 270 Tahun Ditemukan di Laut Patagonian

Artinya, remaja belia itu tahu bahwa rekening bank ayahnya terhubung dengan Smartphonenya, sehingga selama satu bulan itu ia habiskan untuk membeli berbagai barang PUBG Mobile.

Menakjubkannya, sang ayah tak mengetahui itu karena kelicikan sang anak menghapus pesan-pesan dari bank bekas transaksi di PUBG, sehingga debet tetap tidak diketahui oleh mereka.

Hingga akhirnya, ia mengetahui transaksi itu setelah ia dan istrinya meninjau laporan bank.

Baca Juga: Gagal Penuhi Kesepakatan Tahun 2019, Penyelidik AS Tuduh TikTok Telah Melanggar Privasi Anak-anak

Selain itu, remaja belia itu juga mengosongkan dana tabungan ibunya dan rekeningnya sendiri, sehingga ia melakukan transaksi dari tiga akun berbeda, milik ayahnya, ibu, dan dia.

Hanya saja, dia juga mengganti uang di antara tiga akun untuk menghindari orang tuanya mencurigai adanya perubahan dalam saldo akun.

"Setelah kami menerima detail dari bank, saya menemukan bahwa pada beberapa kesempatan, ia melakukan penggantian sejumlah dari satu bank ke bank lain untuk menghindari saldo yang kosong. Dia menggunakan telepon ibunya untuk beberapa waktu dan dia tidak terlalu waspada untuk memperhatikan hal ini," jelas sang ayah.

Baca Juga: Menderita Sampai Akhir Hidupnya, Gadis 16 Tahun Diperkosa Bergilir hingga Kena Infeksi Mulut Rahim

Sontak saja, sang anak segera mendapatkan hukuman dengan diharuskan bekerja dalam bengkel skuter agar dia memahami sulitnya mendapatkan uang dalam jumlah besar.

"Aku hanya tidak bisa membiarkan dia duduk diam di rumah dan tidak bisa memberinya ponsel bahkan untuk belajar. Dia bekerja di bengkel skuter sehingga dia menyadari betapa sulitnya untuk mendapatkan uang. Aku sekarang putus asa tak bisa menyelamatkan uang untuk masa depan anak saya," tambahnya.

Sementara itu, menurut Sensor Tower, PUBG telah menjadi raja game yang mengalahkan game-game lain hingga meraup pemasukan tertinggi di bulan Mei dan Juni lalu.

Baca Juga: Bicarakan Kasus Denny Siregar, Ridwan Kamil: Kalau Melanggar Hukum, Harus Tanggung Jawab

Adapun sumber utama pendapatan ini sebagian besar adalah pembelian dalam aplikasi untuk Unknown Cash (UC) yang digunakan membeli barang-barang seperti artileri, amunisi segar, dan tiket ke turnamen.

Hanya saja, PUBG pun diketahui memiliki dampak buruk untuk sebagian anak muda, seperti kesehatan fisik dan psikologis.

Bahkan, PUBG jadi salah satu alasan remaja meninggal karena bunuh diri, sehingga banyak negara yang memutuskan melarang peredaran game tersebut.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: India Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x