Network
Pada akhirnya, tim ahli zoologi mengungkapkan bahwa suara itu sebenarnya berasal dari sejenis burung kecil yang disebut buttonquail berkaki kuning.
Baca Juga: Rusia Pamerkan Senapan Runduk Terjauh di Dunia, Tembus Baja Setebal 3 cm hingga Sanggup Jangkau 7 Km
Dijelaskan dalam detailnya bahwa kawanan burung kecil ini kerap bernyanyi selama musim kawin. Lebih nyaring lagi suara nyanyian spesies betina yang dapat didengar sampai 100 meter jauhnya.
Kemudian, pendapat para ahli ini dikonfirmasi oleh beberapa penduduk desa yang melihat burung-burung itu saat mengeluarkan suara.
Contohnya adalah Liu Fuqiong yang merupakan guru SD setempat, menilai bahwa suara burung itu memang terdengar berdengung dua atau tiga kali.
Baca Juga: Tuai Komentar Parpol atas Kasusnya, Denny Siregar: Narasi Gue Berpengaruh sampai 2024 Mau Dibungkam
"Burung itu berdengung dua atau tiga kali berulang setiap 6 atau 7 menit. Suara itu sangat berat. Saya pikir itu juga cukup aneh." ungkap Liu Fuqiong dalam pernyataan yang dikutip dari Daily Mail.
Untuk itu, belasan penduduk desa mencoba menelusuri suara ke sebuah ladang jagung, disana mereka mendapati burung kuning berekor sangat pendek sedang bernyanyi nyaring menyerupa erangan naga.
"Belasan penduduk desa menelusuri suara itu ke ladang jagung dan mendapati seekor burung kuning dengan ekor yang sangat pendek," tambah Liu Fuqiong lagi.
Baca Juga: Tanggapi Kalung Antivirus Corona Kementan, Sherina: Semoga Bukan Sekedar Takhayul yang Diilmiahkan
